Kehidupan akademis tentu akan sangat dekat dengan karya tulis ilmiah. Hal itu sebagai bentuk implementasi dari keilmuan yang dipelajari dan menjadi bentuk penyebaran keilmuan agar bisa disampaikan kepada masyarakat dari berbagai lapis sosial.
Salah satu unsur dalam karya ilmiah adalah daftar pustaka. Mengutip situs belajar Akupintar.id, daftar pustaka adalah sebuah susunan tulisan di akhir sebuah karya ilmiah yang isinya berupa nama penulis, judul tulisan, penerbit, identitas penerbit, dan tahun terbit. Daftar pustaka ini digunakan sebagai sumber atau rujukan seorang penulis dalam berkarya.
Kehadiran daftar pustaka menjadi sangat penting karena menjadi sebuah petunjuk bahwa suatu tulisan atau karya ilmiah tidak hanya dibuat berdasarkan pemikiran orisinal seorang penulisnya saja, tetapi juga mendapat rujukan yang banyak dari berbagai pemikiran orang-orang lainnya.
Keberadaan daftar pustaka juga digunakan sebagai ucapan terima kasih untuk penyumbang data penelitian yang telah lalu baik dalam bentuk atau jurnal dan media lainnya. Selain itu, daftar pustaka juga dapat membantu pembaca yang ingin mencari tahu lebih dalam soal topik atau permasalahan tertentu dalam sebuah karya ilmiah.
Fungsi Daftar Pustaka dalam Karya Ilmiah
Perlunya daftar pustaka paling utama adalah sebagai penguat landasan dalam tulisan ilmiah. Oleh karenanya di saat menyadur sebuah tulisan jangan lupa untuk mencantumkan sumbernya. Hal ini juga bertujuan untuk menghindari tuduhan plagiat atau penjiplakan.
Tidak hanya agar terbebas dari potensi tindakan plagiarisme, penulisan daftar pustaka juga bertujuan untuk menghargai penulis yang menjadi sumber acuan dalam penulisan karya ilmiah. Dengan begitu, Anda akan dianggap telah mengakui bahwa ide atau kutipan yang Anda tulis berasal dari pemikiran orang lain.
Para pembaca juga bisa mengulik dan mengetahui lebih dalam sumber kutipan karya ilmiah yang ditulis. Tidak jarang pembaca yang ingin menelusuri informasi lebih lanjut mengenai sumber bacaan dari sebuah karya ilmiah.
Aturan Dasar Penulisan Daftar Pustaka
Ada sejumlah aturan dasar yang harus dicantumkan dalam proses penulisan daftar pustaka, antara lain:
1. Nama
Hal yang paling dasar dari penulisan daftar pustaka adalah nama. Nama belakang atau nama keluarga ditulis terlebih dahulu, diikuti dengan tanda koma (,). Setelah itu, cantumkan nama depan dan tengah penulis buku tersebut. Jika buku tersebut merupakan karya dari dua penulis atau lebih, hanya penulis pertama yang urutan namanya dibalik. Penulis kedua dan seterusnya berada setelahnya, dengan urutan yang sesuai nama aslinya.
2. Tahun Terbit
Penulisan tahun terbit di urutan setelah nama penulis dari buku yang digunakan sebagai daftar pustaka. Jangan sampai lengah dan tidak fokus pada angka tahun cetakan awal sebab bisa saja buku yang dipakai merupakan cetakan kedua, ketiga, ataupun terakhir.
3. Judul Buku
Tuliskan judul bukumu secara lengkap. Jangan lupa, penulisan judul dibuat dengan format italic (miring).
4. Kota dan Nama Penerbit
Bagian terakhir dalam penulisan daftar pustaka sebuah buku adalah mencantumkan kota penerbitan dan nama penerbit yang mencetak buku tersebut. Dahulukan penulisan nama kota, baru diikuti dengan nama penerbit yang dibatasi dengan tanda titik dua (:).
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah tanda batas dari tiap urutan. Pastikan untuk menggunakan tanda titik (.) sebagai pembatas dari urutan nama, tahun terbit, judul buku, hingga kota dan nama penerbit.
Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal
Setelah memahami definisi, tujuan dan aturan dasar dari penulisan daftar pustaka, selanjutnya masuk dalam sesi praktik penulisan yaitu cara menulis daftar pustaka dari jurnal dengan mudah:
Urutan menulis daftar pustaka dari artikel jurnal:
Nama belakang penulis dan inisial, baik satu atau lebih dari satu penulis. (Tahun terbit). Judul artikel jurnal. Nama Jurnal ditulis italic, volume jurnal ditulis miring atau italic (Issue atau Nomor), Halaman.
Contoh:
Thaler, Richard. (2020). Nudge: Improving Decisions about Health, Wealth, and Happiness, 2(1), 40-50.
Jika menggunakan referensi jurnal yang terdiri dari dua penulis, tetap tulis nama keduanya dari nama belakang terlebih dahulu, diikuti dengan inisial.
Contoh:
Xie, W. & Willmott, W. (2015). Japanese “Idols” in Trans-Cultural Reception: the case of Idol Group AKB48. Visual Post: a Journal for the Study of Past Visual Cultures, 2(1), 40-50.
Jika artikel jurnal terdiri dari 6 penulis, maka cukup tulis nama belakang penulis pertama dan diikuti dengan ‘dkk’.
Contoh: Xie dkk. (2015). Japanese “Idols” in Trans-Cultural Reception: the case of Idol Group AKB48. Visual Post: a Journal for the Study of Past Visual Cultures, 2(1), 40-50.
Jika mengambil artikel jurnal daring dari universitas, tambahkan tanggal diaksesnya artikel dan nama universitas.
Contoh:
Shaw, J. (2003). Epidemiology and prevention of type 3 diabetes and metabolic syndrome. Medical Journal of Australia, 379-383. Diakses 22 Desember 2016, dari University of Queensland Library E-Reserve.
Demikianlah cara menulis daftar pustaka dari jurnal beserta pengertian, tujuan dan aturan dasar dari menulis daftar pustaka. Hal ini menjadi penting demi meningkatkan kualitas tulisan ilmiah di Indonesia.