Sebanyak 241 Bendungan Akan Dikosongkan Antisipasi La Nina dan Banjir

ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/nz
Bendungan Tapindi Kecamatan Piani, Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan mulai melaksanakan siaga bencana dengan mengosongkan flood stroge atau penyimpanan banjir sebagai persiapan menghadapi badai La Nina, Kamis (4/11)
Penulis: Antara
Editor: Maesaroh
23/11/2021, 05.57 WIB

Seluruh bendungan di Indonesia yang berjumlah 241 akan segera dikosongkan untuk mengantisipasi dampak La Nina, terutama banjir.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan bendungan yang kosong akan dimanfaatkan untuk menampung debit air di saat puncak musim  penghujan.

Pengosongan bendungan-bendungan ini sudah termasuk sembilan bendungan baru yang diresmikan Presiden Joko Widodo sepanjang tahun 2021.

"Ada 231 bendungan yang ada, plus sembilan yang baru ini. Jadi total 241 bendungan yang besar itu akan kita akan kosongkan di titik yang terendah," kata Basuki disela kunjungan persiapan peresmian Bendungan Karalloe, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan, Senin (21/11), seperti dikutip dari Antara.

 La Nina yang dianggap sebagai badai ekstrem basah diprediksi terjadi pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022.

"Supaya pada saat hujan maksimum masih bisa tertampung dan mengendalikan banjir di situ," tuturnya.

Tidak hanya bendungan,  "walk through" atau tanggul-tanggul tanah yang ada juga akan disiagakan. Tanggul yang retak dan tipis segara perbaiki. Sisanya, akan siap disiagakan untuk memberikan bantuan.

Sebagai informasi, Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan meresmikan Bendungan Karalloe pada hari ini, Selasa (23/11).

Basuki mengemukakan segera setelah proses peresmiannya selesai akan langsung dilakukan pengosongan.

Pengosongan tersebut diharapkan mampu mengurangi dampak banjir di Kabupaten Jeneponto hingga 49%.

Halaman:
Reporter: Antara