Waspadai Gelombang Baru Covid-19 dari Varian Omicron dan Momen Nataru

Edward Jenner/Pexels
Ilustrasi virus Covid-19
30/11/2021, 22.42 WIB

Menjelang akhir tahun ini, Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mewaspadai mobilitas masyarakat saat libur Natal dan tahun baru serta  kemunculan varian Omicron. Dua faktor tersebut berpotensi memicu gelombang ketiga penyebaran corona di Indonesia.

Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting meminta masyarakat tetap mewaspadai pandemi Covid-19. Sedangkan pemerintah tetap menjaga mobilitas masyarakat saat libur dan menyaring kedatangan pengunjung dari luar negeri.

Demi mencegah mobilitas meningkat, pemerintah telah menerbitkan Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 63 Tahun 2021. Sedangkan Surat Edaran Kepala Satgas Nomor 23 Tahun 2021 ditujukan untuk mencegah masuknya varian Omicron dari luar negeri.

“Harus ada pengawasan di tempat ibadah, tempat berbelanja, tempat wisata lokal,” ujar Alexander dalam acara Forum Merdeka Barat 9, Selasa (30/11).

Deputi Bidang Koordinasi Pemerataan Pembangunan Wilayah & Penanggulangan Bencana Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Sudirman juga meminta masyarakat tidak bepergian pada akhir tahun.

Pemerintah daerah juga diminta menjalankan Inmendagri dengan sanksi yang sesuai dengan pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan. Salah satunya untuk pelaku usaha yang tidak menaati aturan beroperasi selama masa liburan.

 “Kami berharap mereka (pelaku usaha) tidak akan melanggar aturan yang diberlakukan oleh pemerintahpusat,” ujar Sudirman.

Pada kesempatan yang sama, ahli wabah dari Griffith University Dicky Budiman meminta masyarakat tidak abai meski kasus corona RI sedang menurun. Dicky juga mengingatkan ada pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk meningkatkan vaksinasi Covid-19.

Dicky juga meyakini bahwa kepatuhan protokol kesehatan dan vaksinasi tetap menjadi jalan teraman mencegah penularan Omicron.   “Kalau sudah dosis kedua suntikan, secara sains terkini, itu ada masa proteksi imunitas yang optimal itu 7 bulan.” ujarnya.

Reporter: Amartya Kejora (magang)