Antisipasi Omicron Masuk RI, Jokowi Minta RS Darurat Siap Diaktifkan

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/aww.
Petugas menyiapkan peralatan kesehatan untuk pasien COVID-19 di ruang IGD RSPJ Ekstensi Asrama Haji, Pondok Gede, Jakarta, Senin (19/7/2021). RSPJ Ekstensi yang dikhususkan untuk pasien dengan gejala berat hingga kritis tersebut menempati Gedung Utama Arafah di Asrama Haji Pondok Gede yang memiliki fasilitas pelayanan mulai dari ruang IGD dengan 24 tempat tidur ICU dan enam tempat tidur non ICU, hingga ruang rawat di lantai 2,3 dan 4 yang menyediakan 16 tempat tidur HCU dan 104 tempat tidur ICU. ANTARA FOTO
1/12/2021, 18.04 WIB

Pemerintah tengah mengantisipasi masuknya Covid-19 varian Omicron serta potensi lonjakan kasus corona gelombang ketiga di Indonesia. Presiden Joko Widodo juga telah menginstruksikan agar rumah sakit darurat untuk siap diaktifkan apabila terdapat kenaikan kasus.

Hal ini diutarakan Jokowi dalam rapat terbatas (ratas) terkait antisipasi Omicron pada Rabu (1/12) pagi. Ratas tersebut diikuti oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, dan menteri terkait lainnya.

"Beliau bertanya seandainya ada kasus, bagaiamana rumah sakit darurat itu diaktifkan," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/12).

Pemerintah memang tengah mempelajari kasus Omicron dari berbagai negara. Selain itu, Jokowi juga mewaspadai potensi penularan hingga kemungkinan penularan gelombang ketiga dari varian B.1.1.529 tersebut.

"Jadi selalu mengikuti dinamika di lapangan dan berekasi cepat terhadap kemungkinan itu," ujar Pratikno.

Pemerintah juga akan memacu vaksinasi seiring dengan peningkatan stok vaksin di dalam negeri. Selain itu, disiplin protokol kesehatan tetap akan diperhatikan. "Kewaspadaan, kecepatan bereaksi seandainya ada masalah terus dijaga," katanya.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan Omicron sebagai varian yang perlu diwaspadai (VoC). Namun, hingga saat ini para ilmuan masih meneliti varian ini lebih mudah menular dibandingkan varian lainnya.

Para peneliti juga belum dapat menyimpulkan apakah Omicron mampu menyebabkan gejala yang lebih berat. Data awal menunjukkan ada kenaikan jumlah orang yang dirawat di rumah sakit di Afrika Selatan. Namun, angkanya belum spesifik menyangkut infeksi Omicron.

Sedangkan hingga saat ini gejala orang yang terinfeksi Omicron masih tergolong ringan dan penyembuhannya bisa ditangani di rumah. Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan Dokter Angelique Coetze mengatakan kepada Reuters, tidak seperti varian Delta, para pasien tidak melaporkan kehilangan penciuman atau rasa serta tak ada saturasi oksigen yang anjlok.

Meski demikian, WHO memperingatkan, virus tersebut akan menyebar secara internasional dan menimbulkan risiko global sangat tinggi. “Omicron memiliki jumlah mutasi lonjakan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Beberapa di antaranya mengkhawatirkan dampaknya," tulis WHO.

Reporter: Rizky Alika

Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan