Anies Ingin Stadion JIS Jadi Rujukan Infrastruktur Ramah Lingkungan

ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
Foto udara pembangunan Jakarta International Stadium (JIS) di Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (23/11/2021). Progres pembangunan stadion berkapasitas 82.000 penonton yang digarap oleh PT Jakarta Propertindo itu telah mencapai 84,66 persen per 18 November 2021. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.
2/12/2021, 19.02 WIB

Jakarta International Stadium (JIS) telah dibangun dengan menerapkan konsep green building atau ramah lingkungan dan berkelanjutan. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap, stadion ini dapat menjadi rujukan dalam pembangunan berkelanjutan lainnya.

Sebagaimana diketahui, JIS menjadi stadion berstandar FIFA yang meraih sertifikat atau Greenship Level Platinum dari lembaga sertifikasi Green Building Council Indonesia (GBCI). JIS juga menjadi salah satu contoh pembangunan perkotaan berkelanjutan yang dikerjakan oleh PT Jakarta Propertindo (Jakpro).

"JIS dapat menjadi tren dan motivasi untuk hadirkan lebih banyak pembangunan yang kedepankan aspek keberlanjutan," kata Anies dalam webinar Indonesia Outlook 2022 Urban Sustainability: Tren Masa Depan Perkotaan, Kamis (2/12).

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu mengatakan, pembangunan keberlanjutan diharapkan bisa menjadi kebanggaan bagi generasi mendatang. "Kita harus menyadari lingkungan yang kita tinggali adalah lingkungan yang kita pinjam dari generasi anak-anak di masa depan," ujar dia.

Sementara, Direktur Utama Jakpro Widi Amanasto mengatakan Jakpro telah berkontribusi pada tujuh proyek ikonik di Jakarta. "Proyek ini memberikan dampak manfaat pada masyarakat luas," ujar dia.

Selain JIS, Jakpro juga membangun Jakarta International Velodrome, Rawamangun. Fasilitas ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat Jakarta.

Selanjutnya, Light Rail Transit (LRT) Jakarta sebagai sarana transportasi listrik yang ramah lingkungan. Kemudian, Jakarta International Equestrian Park, Pulomas yang dibangun untuk sarana berkuda dan aktivitas olahraga lainnya.

Berikutnya, ada fasilitas Jalan Sehat dan Sepda Santai (Jalasena) di Pantai Kita Maju, Intermediate Treatment Facility (ITF) Sunter untuk pengelolaan sampah menjadi tenaga listrik, dan revitalisasi Taman Ismail Marzuki sebagai pusat seni urban.

"Serta fasilitas lain yang berdampak pada kesejahteraan dan kebahagiaan warga DKI," ujar Widi.

Direktur Keuangan Jakpro Yuliantina Wangsawiguna mengatakan  pihaknya terus mengukur dampak pembangunan proyek terhadap kualitas hidup masyarakat.  Dia mencontohkan pembangunan LRT Jakarta berpengaruh pada aspek kualitas hidup masyarakat, menurunkan kemacetan serta meningkatkan persepsi publik pada transportasi umum dan layanan transportasi.

Kereta ringan tersebut juga berkontribusi pada ketahanan lingkungan, yaitu menurunkan emisi gas rumah kaca dan meningkatkan kualitas lingkungan. "Ini dampak yang terukur serta memberikan keunggulan nilai ekonomi," ujar dia. 

Reporter: Rizky Alika