Kasus Covid-19 di Indonesia tengah berada pada tren penurunan usai puncaknya pada Juli 2021 lalu. Namun Presiden Joko Widodo masih mewaspadai kenaikan kasus virus corona di 17 kabupaten/kota.
Mantan Wali Kota Solo itu meminta, peningkatan kasus perlu segera diantisipasi. Pencegahan juga harus dilakukan walaupun kenaikannya sedikit, yaitu sekitar puluhan kasus per minggu.
"Hati-hati 17 kabupaten/kota di 8 provinsi yang mengalami naik selama 2-3 minggu terakhir ini," kata Jokowi saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah Tahun 2021 di Badung, Bali, Jumat (3/12).
Bukan tanpa sebab, peningkatan kasus corona bisa berdampak pada berbagai sektor, seperti keamanan, politik, dan ketertiban masyarakat. Oleh sebab itu Kepala Negara meminta, pengetesan dan penelusuran kontak erat untuk diperkuat. Kasus Covid-19 yang ditemui juga perlu segera diisolasi.
Selain itu, cakupan vaksinasi juga harus ditingkatkan. Oleh sebab itu Presiden meminta jajaran TNI untuk mendorong vaksinasi penuh hingga mencapai 70% dari total populasi penduduk. "Ini masih butuh kerja keras," ujar dia.
Jokowi mencatat, jumlah vaksin Covid-19 sudah mencapai 240 juta suntikan. Vaksinasi dosis pertama baru mencapai 67,8% dari target, sementara, dosis kedua mencapai 46,9% dari target vaksinasi.
Presiden juga meminta, vaksinasi dikebut di 15 provinsi yang realisasi suntikannya masih di bawah 60% dari total masyarakat. Provinsi itu meliputi Sumatera Selatan dengan capaian vaksiansi 58%, Sumatera Barat 56%, Nusa Tenggara Timur 55%, dan Kalimantan Barat 53%.
Kemudian, Kalimantan Selatan dan Riau masing-masing baru merealisasikan suntikan sebesar 50%, Sulawesi Barat 49%, Sulawesi Selatan 48%, Maluku Utara dan Sulawesi Tengah 46%, dan Papua Barat 45%. Selanjutnya, Maluku 42%, Sulawesi Tenggara 42%, Aceh 40%, dan Papua 26%. "Gencarkan vaksinasi, utamanya lansia," ujar Jokowi.