Erupsi Gunung Semeru yang terjadi kemarin sore, Sabtu (4/12), menyebabkan warga terdampak terpaksa mengungsi. Salah satunya di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Sebagian warga mengungsi di Balai Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. “Warga telah kami minta untuk meninggalkan rumah,” ujar Sekretaris Desa Samsul Arifin, ketika ditemui Antara dini hari tadi.
Aparat desa juga telah menyiapkan sejumlah tempat pengungsian lainnya. Masjid dan beberapa gedung sekolah dasar negeri menjadi pilihan.
Para pengungsi itu terdiri dari 80 orang laki-laki dan 75 perempuan dewasa, 35 warga lanjut usia, serta 30 anak. Sebagian perempuan dan anak beristirahat di pendopo dan beberapa ruangan balai desa. Sedangkan warga laki-laki beserta para relawan tampak berjaga.
Samsul mengatakan, pihaknya mengimbau kepada masyarakat untuk tetap waspada. Aktivitas gunung setinggi 3.676 meter dari permukaan laut tersebut masih terus terjadi.
Perangkat desa dibantu relawan tetap melakukan kesiapsiagaan. Salah satunya melakukan patroli di sekitar pemukiman untuk mengantisipasi adanya warga membutuhkan bantuan. Di Desa Sumberwuluh, total terdapat 10.724 orang yang tinggal di 10 dusun.
Ia menyebut, terdapat 10 orang warga yang belum ditemukan. “Tapi kami juga selalu mengecek, siapa tahu mereka sudah mengungsi ke tempat aman. Semoga semuanya selamat," ujarnya.
Jumlah Korban Erupsi Gunung Semeru
Kementerian Kesehatan melaporkan jumlah korban luka bakar akibat terkena awan panas dan material abu vulkanik berjumlah 45 orang. "Yang berat dan dirujuk ke rumah sakit umum daerah (RSUD) dan RS Bhayangkara 17 orang," kata Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, kemarin.
Mayoritas korban luka bakar diperkirakan tertimbun material letusan Gunung Semeru yang melanda empat wilayah rukun tetangga (RT) di satu rukun warga (RW).
"Kondisi gelap, tidak bisa melarikan diri. Situasi belum aman. Juga diperkirakan banyak pekerja tambang pasir terperangkap," ucap Budi.
Ia juga menerima laporan rata-rata korban menderita luka bakar grade 2A-B. Luka bakar di atas 50% dialami enam orang, korban yang dirawat di ICU sebanyak empat orang.
Seorang korban harus dirujuk ke RSUD dr Haryoto Lumajang. Korban membutuhkan infus vena sentral untuk penanganan medis terhadap lukanya.
Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati Masdar melaporkan ada satu korban jiwa dalam peristiwa letusan Gunung Semeru. Sedikitnya 10 orang belum bisa dievakuasi dari Dusun Curah Kobokan, Kecamatan Pronojiwo, karena kondisinya masih rawan.
"Evakuasi lamban karena mobil tidak bisa masuk ke lokasi yang kondisi lumpurnya setinggi sampai lutut kaki," katanya.
Dusun Curah Kobokan lokasinya paling dekat dengan Gunung Semeru. Hampir semua rumah di dusun ini hancur terkenal material letusan gunung. Penduduknya sekitar 300 kepala keluarga (KK) yang sebagian besar sudah mengungsi.
Selain itu, kerusakan jembatan juga terjadi di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang memutus akses tunggal antara Kabupaten Lumajang dengan Kabupaten Malang. Jembatan Geladak Perak putus dihantam aliran lahar Semeru yang sangat deras.
Di Desa Sumberwuluh yang terdapat area tambang pasir, dilaporkan ada dua orang yang hilang dan sampai saat ini belum ditemukan. Selain itu, ada sekitar delapan orang yang terjebak di kantor milik perusahaan tambang.