Partai Nasdem mengindikasikan siap masuk dalam kabinet Presiden Joko Widodo jika memang Presiden akan melakukan reshuffle kabinet.
Ketua DPP Nasdem Willy Aditya mengatakan bertemunya Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan dengan Ketum dari partai lainnya merupakan pertanda akan terjadi reshuffle. Willy juga mengatakan semua partai tentunya ingin masuk dan mendapat peran dalam kabinet jika memang terjadi reshuffle.
"Tinggal bagaimana masalah posisi itu dirembuk pak Jokowi lah. Gimana yang dirasa penting," ujar Willy kepada wartawan pada Senin (6/12) di Kompleks Parlemen.
Meski demikian, Willy mengatakan Nasdem akan mengikut alur dan menghormati setiap keputusan yang diambil oleh Presiden. Terkait kinerja para menteri, Willy menilai kinerja tidak bisa diukur dengan persesi dan penilaian sepenuhnya ada di tangan Presiden.
Indikator terkait kinerja menteri yang pertama adalah realisasi visi dan misi Presiden dari Menteri dan Kementerian terkait. Kemudian adalah terkait pencapaian dalam kementerian yang bersangkutan.
Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno mengatakan saat ini Presiden Joko Widodo belum merencanakan kocok ulang para pembantunya. Ia juga menampik kabar perombakan kabinet pada Rabu Pon, 8 Desember mendatang. Jokowi dikabarkan akan mengocok kursi kabinet pada hari baik menurut kalender Jawa, yaitu Rabu Pon.
"Sampai saat ini tidak ada rencana (reshuffle hingga akhir tahun)," kata Pratikno di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (1/12).
Saat ini, masih ada tujuh kursi wakil menteri yang belum terisi jabatannya. Namun, Pratikno mengatakan tidak semua posisi tersebut harus diisi lantaran kebutuhannya. "Kami sendiri secara kelembagaan memang merancang organisasi itu bersifat dinamis," ujar dia.
Sebagaimana diketahui, ada tujuh posisi wakil menteri yang masih kosong. Posisi tersebut terdiri dari Wamen ESDM, Wakil Menteri Investasi, dan Wakil Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Selain itu Wamen Kementerian Perindustrian, Wakil Menteri PAN-RB, Wakil Menteri Ketenagakerjaan, dan Wakil Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah.
Kabar yang beredar posisi kosong tersebut akan ditempati para politisi, relawan dan kalangan profesional. Salah satunya untuk mengakomodir Partai Amanat Nasional (PAN) yang bergabung ke koalisi pemerintah sejak September lalu. Jokowi menyiapkan kursi menteri dan wakil menteri untuk partai tersebut.
Politikus PAN yang dikabarkan masuk untuk menempati Wakil Menteri Investasi/Wakil Kepala BKPM atau Wamen ESDM. Dua kandidatnya yakni Sekretaris Jenderal Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno dan Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga.
Mengomentari itu, PAN irit berkomentar. “Saya belum dengar perkembangan apapun,” kata Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno dalam pesan singkatnya 24 November lalu.