Mengenal Jenis dan Ciri Lembaga Sosial di Masyarakat

Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Potret keluarga Wadi (48), seorang nelayan yang tinggal di Kampung Nelayan, Jakarta Utara, Minggu (9/8/2020).
Penulis: Niken Aninsi
Editor: Intan
14/12/2021, 22.55 WIB

Lembaga sosial dalam Bahasa Inggris dikenal sebagai social institution, yang juga bisa diartikan sebagai pranata sosial. Hal ini mengacu pada cara mengatur perilaku anggota masyarakat. Pranata sosial juga bisa diartikan sebagai sistem perilaku dan hubungan yang berpusat pada aktivitas untuk memenuhi kebutuhan khusus dalam masyarakat. 

Ciri-ciri Lembaga Sosial

Sebuah lembaga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

    1. Formalitas, merupakan ciri lembaga sosial yang merujuk pada peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi, dan seterusnya.
    2. Hierarki, merupakan ciri lembaga sosial yang mengacu pada suatu pola kekuasaan dan wewenang yang berbentuk piramida. Artinya ada orang-orang tertentu yang memiliki kedudukan dan kekuasaan serta wewenang yang lebih tinggi daripada anggota biasa pada lembaga tersebut.
    3. Besaran dan kompleks, dalam hal ini, lembaga sosial umumnya memiliki banyak anggota, sehingga hubungan sosial antar anggota adalah tidak langsung (impersonal). Gejala ini biasanya dikenal dengan “birokrasi”.
  1. Lamanya (duration), menunjuk pada eksistensi suatu lembaga lebih lama daripada keanggotaan orang-orang dalam lembaga itu.

Tipe Lembaga Sosial

Lembaga sosial terbagi atas beberapa tipe yang dikelompokkan berdasarkan sejumlah kategori. Berikut beberapa tipe lembaga sosial:

1. Perkembangannya dalam masyarakat:

Crescive institution: tidak sengaja tumbuh dalam masyarakat melainkan karena adat-istiadat masyarakat tertentu. Contohnya lembaga perkawinan.

Enacted institution: sengaja dibentuk dalam masyarakat. Contohnya lembaga pendidikan.

2. Kepentingannya dalam masyarakat

Basic institution: lembaga sosial yang penting keberadaannya dalam masyarakat. Contohnya lembaga pendidikan dan lembaga keluarga.

Subsidiary institution : lembaga sosial yang tidak terlalu penting. Contohnya rekreasi.

3. Penerimaannya dalam masyarakat

Approved/ Sanctioned institution: diterima masyarakat. Contohnya lembaga pendidikan.

Unsanctioned institution: tidak diterima masyarakat. Contohnya pelacuran.

4. Berdasarkan popularitas

General institution: dikenal dunia secara luas. Contohnya lembaga agama.

Restricted institution : dikenal hanya oleh kalangan tertentu saja. Contohnya lembaga agama Islam, Kristen, Hindu dan lain-lain.

5. Berdasarkan tujuan

Operative institution: didirikan untuk tujuan tertentu, contohnya lembaga industri.

Regulative institution: didirikan untuk mengawasi masyarakat, contohnya lembaga hukum dan kejaksaan.

Fungsi Lembaga Sosial

Lembaga sosial memiliki fungsi sebagai berikut:

  1. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat, bagaimana mereka harus bersikap atau bertingkah laku dalam menghadapi masalah-masalah yang muncul, atau berkembang di lingkungan masyarakat, termasuk menyangkut hubungan pemenuhan kebutuhan.
  2. Menjaga keutuhan masyarakat yang bersangkutan
  3. Memberikan pengarahan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial, yaitu sistem pengawasan masyarakat terhadap anggota-anggotanya.

Tujuan Lembaga Sosial

  1. Lembaga sosial yang memenuhi kebutuhan sosial dan kekerabatan (domestic institution) Contoh: perkawinan, keluarga dan pengasuhan anak.
  2. Lembaga sosial yang berusaha memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup, memproduksi, menimbun, dan mendistribusikan barang. Contoh: pertanian, perikanan, peternakan, koperasi dan perdagangan.
  3. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan pendidikan. Contohnya: SD, SMP, SMA, perguruan tinggi, tempat-tempat kursus, dan pesantren.
  4. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan ilmiah manusia (scientific institution). Contohnya: ilmu pengetahuan, metode ilmiah, dan lembaga penelitian.
  5. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan rohani atau batin dalam menyatakan rasa keindahan dan kreasi.
  6. Lembaga sosial yangbertujuan memenuhi kebutuhan manusia, yang berhubungan dengan Tuhan (religious institution). Contoh: pura, masjid, gereja, mecaru, odalan, mekarya, tahlilan, kebaktian dan sebagainya.
  7. Lembaga sosial yang bertujuan memenuhi kebutuhan untuk mengatur kehidupan berkelompok serta bernegara (political institution), contoh: pemerintahan, kepolisian, kehakiman, dan partai politik.
  8. Lembaga sosial yang bertujuan mengurus kebutuhan jasmani manusia (somatic institution). Contoh: pemeliharaan kesehatan, kecantikan, dan kedokteran.

Jenis-jenis Lembaga Sosial

Setelah membahas tipe-tipe lembaga sosial, selanjutnya akan dibahas tentang jenis-jenis lembaga sosial secara mendalam sebagai berikut :

1. Lembaga Keluarga

Lembaga keluarga merupakan kebutuhan universal dan menjadi pusat terpenting dari kegiatan dalam kehidupan individu. Lembaga keluarga juga dapat digolongkan menjadi lembaga primer, karena para anggotanya saling mengandalkan kontak langsung, serta keintiman dari para anggotanya.

2. Lembaga Agama

Lembaga agama merupakan salah satu lembaga penting yang mengatur kehidupan manusia. Menurut Durkheim (1966), agama adalah suatu sistem terpadu yang terdiri atas kepercayaan dan praktik, yang berhubungan dengan hal suci. Kepercayaan dan praktik tersebut mempersatukan semua orang beriman ke dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.

3. Lembaga Ekonomi

Lembaga ekonomi adalah sarana yang distandarisasi untuk memelihara ketertiban dalam proses produksi dan distribusi barang, serta jasa. Menurut Jonathan M. Turner, yang dimaksud lembaga ekonomi adalah sekelompok status sosial, norma umum dan peran relatif stabil, serta saling berhubungan di sekitar pengumpulan sumber-sumber daya produksi dan distribusi barang serta jasa.

Secara umum fungsi manifes (nyata) lembaga ekonomi adalah mengatur hubungan antar pelaku ekonomi dan meningkatkan produktivitas ekonomi semaksimal mungkin. Lembaga ekonomi juga berfungsi mengatur distribusi, serta pemakaian barang dan jasa yang diperlukan bagi kelangsungan hidup manusia. 

4. Lembaga Politik

Aristoteles menyebut, lembaga politik sebagai polis atau asosiasi politik yang diartikannya sebagai asosiasi politik yang diartikannya sebagai asosiasi yang paling berdaulat yang mampu memenuhi kebutuhan sendiri. Dengan demikian, istilah lembaga pemerintahan, politik, negara, maksudnya sama dan disebut sebagai lembaga politik, karena dalam istilah politik sudah tercakup istilah pemerintah, negara, kekuasaan, kebijaksanaan, dan sebagainya.

5. Lembaga Pendidikan

Kebutuhan akan intensitas pengetahuan atau pendidikan pada setiap masyarakat tertentu berbeda, pada masyarakat sederhana, pengetahuan dan keterampilan seseorang cukup di dapat atau diperoleh dari keluarga atau kerabatnya. Namun, sejalan perkembangan zaman, kebutuhan manusia bertambah pula. Dikenalnya pembagian kerja yang menuntut keahlian tertentu dalam berbagai proses produksi, mendorong masyarakat untuk memperdalam pengetahuannya. Sehingga, dibentuklah lembaga pendidikan formal sebagai pelengkap lembaga pendidikan non-formal.