Tumbuhan dikotil atau dicotyledonae adalah tumbuhan angiospermae yang mempunyai biji dengan dua daun lembaga. Kelompok tumbuhan ini dikenal juga dengan sebutan tumbuhan berkeping dua.
Tanaman dari kelompok ini biasanya dimanfaatkan sebagai bahan baku makanan, obat, rempah, hingga bahan baku industri. Tanaman dikotil mempunyai ciri khusus dan terbagi menjadi beberapa famili. Agar lebih memahami tentang tanaman dikotil, berikut ini penjelasan lengkapnya.
Ciri Ciri Tumbuhan Dikotil
Tanaman dikotil memiliki ciri khusus yang berbeda dengan tumbuhan monokotil, Mengutip dari “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut ini beberapa ciri tumbuhan berkeping dua:
- Mempunyai biji berlembaga berjumlah dua daun lembaga.
- Ketika berkecambah, biji tanaman ini akan membelah menjadi dua.
- Mempunyai akar tunggang dan berkambium.
- Bagian ujung akar tidak memiliki pelindung.
- Batang dikotil bercabang, jelas, dan berkambium sehingga cepat besar.
- Daun tunggal dan majemuk dengan tulang daun menyirip atau menjari.
- Bunga berkelipatan 2, 4, atau 5.
Struktur Tumbuhan Dikotil
Sebagai bagian dari kingdom plantae, tanaman berkeping dua juga tersusun atas organ pokok. Melansir dari “Biologi SMA dan MA Jilid 2”, berikut penjelasan tiga bagian pokok organ tumbuhan.
1. Akar
Akar adalah bagian tanaman yang ada dalam tanah biasanya berwarna putih dan bentuknya meruncing. Bentuk ini memudahkan akar agar bisa menembus tanah.
Fungsi akar bagi tumbuhan yaitu untuk memperkuat tumbuhan berdiri, menyerap air dan unsur hara, dan tempat menyimpan makanan. Bentuk akar setiap tanaman berbeda tergantung jenis tanamannya.
Pada tanaman dikotil, akar berbentuk tunggang. Akar dikotil memiliki akar lembaga atau calon akar yang akan terus tumbuh dan menjadi akar pokok yang bercabang.
2. Batang
Batang adalah bagian tumbuhan yang ada di permukaan tanah. Batang berfungsi untuk mendukung bagian tumbuhan lainnya yang ada di atas tanah. Dengan adanya percabangan pada batang, maka bidang fotosintesis akan semakin luas.
Batang dikotil tersusun oleh tiga lapisan yaitu epidermis, korteks, dan stele.
a. Epidermis
Epidermis pada tanaman dikotil merupakan lapisan sel pipih yang tersusun rapat. Fungsi bagian ini yaitu untuk melindungi jaringan dalam batang setelah batang mengalami pertumbuhan sekunder.
Di tempat tertentu, epidermis pecah dan diisi jaringan gabung yang dihasilkan oleh kambium gabus. Lapisan ini disebut lentisel yang fungsinya untuk tempat pertukaran gas dan penguapan.
b. Korteks
Korteks dikotil merupakan jaringan yang disusun atas sel parenkim sebagai jaringan dasar. Korteks batang tanaman ini terdiri atas korteks luas dan dalam.
Korteks luas terbentuk atas sel kolenkim berkelompok atau sel kolenkim yang berselang seling dengan sel parenkim yang membentuk lingkaran tertutup. Sementara itu, korteks dalam terusun dari sel parenkim.
c. Stele
Stele merupakan bagian paling dalam dari batang dikotil. Dalam stele ini terdapat bekas vaskuler floem dan xilem yang terusun seperti cincin. Hal ini berarti diantara floem dan xilem terdapat kambium.
3. Daun
Daun merupakan bagian tumbuhan berbentuk pipih yang berwarna hijau. Fungsi utama dari organ ini yaitu untuk melakukan fotosintesis. Berbeda dengan tumbuhan monokotil, stele tanaman dikotil ini mempunyai jaringan parenkim palisade.
Klasifikasi Tanaman Dikotil
Kelompok tanaman berkeping dua terbagi menjadi enam famili dengan ciri khas berbeda-beda. Melansir dari “Biologi Interaktif SMA/MA – Kelas X”, berikut penjelasannya.
1. Mimosaceae
Famili dari tanaman dikotil yang pertama yaitu mimosaceae. Tanaman ini umumnya tumbuh di daerah topis. Ciri tanaman ini yaitu memiliki bunga dan daun berbulu.
Saat tersentuh, daun mimosaceae akan terkulai dan biji tanaman ini biasa ditemukan dalam polong. Contoh tanaman dikotil dari dari famili ini antara lain; lamtoro, putri malu, petai, dan jengkol.
2. Papilionaceae
Papilonaceae merupakan tumbuhan semak yang berkeping dua. Contoh tumbuhan berkeping dua dari famili ini antara lain; buncis, kacang hijau, kacang tanah, kacang panjang, kembang telang, kacang kedelai, dan kacang kapri.
Adapun ciri-ciri dari tanaman papilionaceae yaitu:
- Mempunyai bintil akar yang mengandung bakteri dengan kemampuan memfiksasi nitrogen dari udara.
- Memiliki bunga yang berbentuk seperti kupu-kupu.
- Bijinya terdapat dalam polong.
- Umumnya dimanfaatkan sebagai protein nabati.
3. Myrtacea
Tumbuhan dikotil lainnya yaitu myrtacea. Famili myrtacea adalah tumbuhan yang bisa menghasilkan minyak atsiri yang berguna sebagai obat. Selain minyak atsiri, buah tanaman myrtacea juga mengandung banyak vitamin.
Kelompok tanaman ini umumnya tumbuh di daerah tropis. Contoh tumbuhan dikotil dari famili ini yaitu; jambu biji, jambu air, cengkeh, dan daun salam.
4. Solanaceae
Solanaceae adalah tumbuhan semak atau herba dari kelompok dikotil. Ciri tanaman ini antara lain:
- Mempunyai bunga berbentuk trompet.
- Memiliki daun kelopak dan daun mahkota berjumlah lima atau kelipatannya.
- Terdapat lima benang sari dan satu putik.
- Umumnya dimanfaatkan sebagai sayuran dan buah-buahan yang kaya vitamin.
Contoh tanaman solanaceae yaitu terong, kentang, leunca, kecubung, cabai, dan tembakau.
5. Moraceae
Tanaman dikotil lainnya yaitu moraceae. Ciri tanaman ini yaitu mempunyai daun tebal yang menghasilkan getah berwarna putih. Tanaman ini biasanya dimanfaatkan untuk obat, penghasil getah, dan buah yang masih muda biasa dikonsumsi sebagai sayuran. Contoh dari tanaman famili ini yaitu; beringin, karet kebo, nangka, dan sukun.
6. Rubiaceae
Kelompok tanaman dikotil yang terakhir yaitu rubiaceae. Tanaman angiospermae ini biasanya menghasilkan biji, daun, dan bunga yang berguna sebagai obat atau rempah. Contohnya yaitu; mengkudu, kina, kembang soka, dan nusa indah.