Ciri khas Indonesia sebagai negara tropis dan kepulauan adalah memiliki beragam kekayaan alam dan budaya. Di antara kekayaan budaya ini salah satunya adalah dalam hal kuliner tradisional. Resep dan cara pembuatan kuliner tradisional biasanya bersifat turun temurun.
Kuliner nusantara juga dikenal sebagai penjaga dari cita rasa tradisional yang khas dari satu daerah akan berbeda dengan daerah lainnya. Itulah kenapa kuliner tradisional memiliki banyak keunikan dan kaya akan aneka rasa. Belum ada referensi khusus yang bisa menyebut jumlah pasti kuliner tradisional yang terdapat di Indonesia.
Makanan khas dari setiap daerah menjadi warisan dari para leluhur kerap kali menampaikan untuk jangan sampai generasi muda Indonesia lebih mengenal kuliner dari kebudayaan barat yang sekarang sudah merajalela di Indonesia. Usaha untuk memperkenalkan kuliner tradisional telah banyak dilakukan. Sebagai contohnya adalah menyajikan kuliner tradisional dalam bentuk kemasan kaleng.
Salah satu provinsi dengan kekayaan makanan khas adalah Sumatera Utara. Provinsi ini dikenal dengan keindahan pesona menakjubkan terbentang dari Danau Toba yang indah, danau terbesar di Asia Tenggara, sampai ke sebuah hutan di Bukit Lawang yang dihuni oleh sekelompok orangutan. Keindahan alam dan kebudayaan di daerah ini menarik untuk di kunjungi sanggup menyediakan tempat untuk jiwa petualang yang menantang.
Berikut adalah lima makanan khas Sumatera Utara yang bisa dicoba saat berwisata atau menjadi oleh-oleh bagi keluarga atau kolega di rumah:
1. Dali Ni Horbo
Rekomendasi makanan khas Sumatera Utara yang pertama adalah Dali Ni Horbo. Kuliner ini biasanya dikonsumsi daalam bentuk cair atau menjadi bahan olahan makanan lain. Untuk pengolahannya terbuat dari susu kerbau dijual dalam bentuk penganan setelah dibekukan dengan cara dimasak dengan cara tradisional dan tanpa bahan kimia.
Di Provinsi Sumatera Utara, makanan ini hanya dijual dengan harga Rp10.000 hingga Rp20.000. Cukup murah untuk makanan bergizi nikmat serta kaya nutrisi.
2. Dengke Mas Na Niura
Pilihan makanan khas Sumatera Utara lainnya adalah Dekke Na Niura. Penganan ini terdiri dari komposisi ikan mas yang diberi bumbu dan asam, kemudian dibiarkan menjadi lunak tanpa dimasak. Proses yang demikian memungkinkan bakteri asam laktat berkembang. Contoh dari bakteri ini adalah Lactobacillus dan Bifidobacterium yang juga merupakan sumber probiotik .
Kandungan probiotik dikenal bermanfaat untuk tubuh karena mengandung mikroorganisme yang hidup yang secara aktif yang dapat meningkatkan kesehatan dengan memperbaiki mikroflora di usus besar. Selain itu bakteri baik dapat menghasilkan senyawa penghambat terhadap pertumbuhan bakteri gram positif dan gram negatif sehingga mengendalikan pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan di dalam saluran pencernaan.
3. Manuk Napinadar
Manuk Napinadar atau Ayam Napinadar adalah masakan khas Batak yang biasanya dihidangkan pada pesta adat tertentu.Untuk mengerjakan resep yang satu ini agak sedikit rumit, butuh waktu dan kesabaran. Pastinya inti dari masakan ini adalah di saos darah ayam itu sendiri.
Makanan khas Sumatera Utara ini dibuat dari ayam yang dipanggang hingga matang. Bumbu digiling atau diulek halus. Sebelumnya bumbu sudah dibakar kecuali cabai dan andaliman. Kemudian diberi atau dilumeri dengan darah ayam yang sudah dimasak dengan asam. Darah ayam boleh juga dimatangkan dengan api.
Inilah yang selanjutnya ditaburkan pada daging ayam yang sudah dibakar/dipanggang dan langsung siap saji. Bumbu yang dibutuhkan antara lain bawang merah, bawang putih, cabe rawit, jahe, ketumbar, andaliman, kemiri gongseng, asam, dan sedikit jintan.
4. Saksang
Di nomor empat ada Saksang yang terbuat dari daging babi yang dicampur berbagai rempah dan tidak lupa darah. Untuk yang tidak terbiasa pasti terdengar menjijikkan tapi inilah uniknya kuliner nusantara kita, bagi sebagian orang menjijikkan tapi bagi yang lain sungguh nikmat rasanya.
Dalam beberapa referensi tradisional, salah satu elemen utama dalam memasak saksang adalah gota (darah) - baik darah babi, sapi, maupun ayam. Tetapi, khusus untuk saksang sapi/kerbau/ayam, gota justru sangat jarang dipergunakan. Bahkan untuk saksang babi pun sudah sering tidak dicampur gota karena pertimbangan kesehatan.
5. Mie Gomak
Pilihan makanan khas Sumatera Utara yang patut dicoba adalah Mie Gomak. Apabila diruntu secara akar bahasa Mie Gomak artinya 'dipegang'. Jadi, mi gomak artinya mi yang digomak-gomak, atau diambil langsung pakai tangan. Penjual mi gomak mengambil mi langsung dengan tangan.
Terdapat beragam varian dari Mie Gomak seperti Mie Gomak kuah, bahan-bahan yang sudah direbus dituang dengan kuah santan dengan bumbu bawang merah, bawang putih, cabai merah, lengkuas, sereh, jahe, kemiri, kunyit, kelapa gonseng, dan andaliman. Santan bisa ditambah dengan labu siam atau buncis. Setelah itu ditaburi kerupuk, bawang goreng, dan irisan kol. Untuk bahan sajian lainnya, cara membuatnya sama seperti mi goreng biasanya. Bisa ditambah dengan bakso, sosis, ayam, ditambah sayur sawi atau kol.
Demikianlah rekomendasi lima makanan khas Sumatera Utara yang patut dicoba bagi Anda dan keluarga. Tentunya bagi warga muslim ketentuan halal patut diperhatikan, karena ada beberapa bahan makanan yang mengandung komponen non-halal dan harus berhati-hati.