PT Jasa Marga memperkirakan puncak arus mudik atau keluar Jabodetabek selama libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru) akan terjadi pada Jumat 24 Desember 2021. Sementara itu, arus balik menuju Jakarta diperkirakan bakal terjadi pada Minggu 2 Januari 2022.
Operation and Maintenance Management Group Head Jasa Marga, Atika Dara Prahita memperkirakan pada puncak arus mudik akan ada peningkatan arus lalu lintas sebesar 34,5% dibandingkan pada saat normal pada November 2021.
Sementara itu, arus lalu lintas diperkirakan meningkat 26,5% pada puncak arus balik pada 2 Januari 2022.
Salah satu ruas tol yang diperkirakan sangat padat adalah di KM 48 sampai dengan KM 66 Tol Jakarta Cikampek.
"Khususnya di KM 66 Tol Jakarta-Cikampek setelah pertemuan dari lajur tol layang Jakarta-Cikampek dan lajur bawah Tol Jakarta-Cikampek, memang sudah terjadi kepadatan di mana mayoritas pengendara melakukan perjalanan menuju arah timur," kata Atika, saat konfereni pers, Rabu (22/12).
Sebagai upaya antisipasi kepadatan arus lalu lintas selama Nataru, Jasa Marga mengambil sejumlah langkah antara lain pembentukan Satgas JM Siaga Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 serta Satgas JM Siaga Penanggulangan Kondisi Darurat.
Operator tol plat merah tersebut juuga akan melakukan pengawasan pelaksanaan transportasi melalui Posko Pusat Natal dan Tahun Baru oleh Kementerian Perhubungan.
Juga, melakukan identifikasi lokasi rawan kepadatan dan penanganannya.
Juga, mengoptimalkan kapasitas lajur dan memastikan bahu jalan bersih dari gangguan kendaraan, menghentikan sementara pekerjaan konstruksi.
Selain itu dilakukan upaya kuratif dan preventif dalam mengantisipasi genangan di jalan tol, berkoordinasi dengan kepolisian dan Direktorat Jenderal Perhubungan untuk dalam pelaksanaan rekayasa lalu lintas dan pengaturan operasional angkutan barang.
Terkait kesiapan layanan Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) selama Nataru, Jasa Marga berkoordinasi dengan kepolisian untuk pelaksanaan buka/tutup rest area.
Pada Senin (20/12, Kementerian Perhubungan akan melakukan rekayasa lalu lintas selama Nataru melalui sejumlah cara, termasuk pemberlakuan ganjil genap.
Namun, pemberlakuan aturan ganjil genap akan mempertimbangkan beberapa persyaratan.
"Kalau masih pertanyaan kapan ganjil genap dilaksanakan?Kami sampaikan ini sangat mungkin dilakukan sepanjang ada penilaian dari kepolisian di lapangan bahwa ganjil genap akan diberlakukan," tutur Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi saat konferensi pers, Senin (20/12).
Pemerintah semula akan memberlakukan ganjil genap di empat ruas tol pada liburan Nataru.
Langkah ini dilakukan untuk mengurangi lonjakan mobilitas dalam masa libur akhir tahun tersebut. Kebijakan ini sedianya berlaku mulai 20 Desember lalu.
Empat ruas tol dengan kebijakan ganjil genap adalah Tangerang-Merak, Bogor-Ciawi-Cigombong, Cikampek-Palimanan-Kanci, dan Cikampek-Padalarang.
"Kami merekomendasikan aturan (rekayasa lalu lintas) namun sifatnya sangat situasional. Jadi tergantung dengan kebutuhan di lapangan dan kemudian yang akan melakukan tindakan adalah diskresi Kepolisian,"ujar Budi.
Selain ganjil genap, manajemen dan rekayasa lalu lintas selama Nataru akan dilakukan dengan penerapan contra flow dan lalu lintas satu arah (oneway).
"Manakala mungkin ada volume kendaraan baik di jalan tol maupun non tol, kami akan merekomendasikan. Eksekusinya akan sangat terganntung pada diskresi kepolisian,"tambahnya.