Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan empat rekomendasi pada PT Transportasi Jakarta atau TransJakarta. Hal ini demi meningkatkan keselamatan moda angkutan bus yang belakangan ini mengalami insiden kecelakaan tersebut.
Empat rekomendasi mencakup manajemen risiko, kelaikan armada, kelaikan awak, serta keselamatan rute TransJakarta. KNKT menyarankan TransJakarta menambah departemen khusus yang mengelola jaminan keselamatan.
Ini lantaran unit yang dimiliki TransJakarta masih kecil sehingga perlu dibesarkan lagi. “Pengelola manajemen risiko itu kedudukannya paling tidak sama dengan direktorat di bawah direktur utama dan dipimpin direktur,” kata Pelaksana Tugas Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan KNKT Ahmad Wildan di Jakarta, Rabu (22/12) dikutip dari Antara.
TransJakarta juga perlu membenahi standar operasional prosedur yang digunakan. Secara khusus, KNKT meminta operator mampu beradaptasi dan responsif terhadap perkembangan teknologi.
KNKT juga meminta TransJakarta memetakan risiko dari rute yang dilalui TransJakarta. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui mengendalikan potensi bahaya dari tiap lintasan bus yang ada. “Kemudian hasilnya jadi kebijakan dan panduan penerapan,” kata Wildan.
KNKT juga telah berdiskusi dengan manajemen TransJakarta dan badan profesional sertifikasi profesi untuk membahas rekomendasi terkait kompetensi pengemudi. Mereka menyepakati adanya Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI).
Wildan menjelaskan bahwa TransJakarta akan membuat akademi khusus pada tahun 2022 untuk mencetak pengemudi yang memiliki tiga kompetensi. “Yaitu pengetahuan, keterampilan, dan sikap baik,” ujarnya.
Sebelumnya TransJakarta meminta maaf kepada masyarakat, terkait rentetan kecelakaan yang menimpa beberapa armada perusahaan jasa transportasi tersebut. Manajemen juga mengambil langkah preventif dengan menghentikan operasi dua operator bus
"Saya atas nama Direksi PT TransJakarta mohon maaf terkait kecelakaan pada Kamis dan Jumat kemarin," kata Direktur Utama TransJakarta, Mochammad Yana Aditya saat konferensi pers di Jakarta Timur, Sabtu (4/12).
Di sisi lain, manajemen TransJakarta juga mengambil langkah preventif dengan memberhentikan operasi kepada dua operator yang mengalami kecelakaan. Totalnya ada 229 unit, di mana 119 unit armada dari Steady Safe dan 110 unit dari Mayasari Bhakti.
Selama pemberhentian operasi, dua operator tersebut wajib memeriksa secara menyeluruh terhadap armada, meliputi rem, sistem kemudi, mesin dan sistem transmisi. Selain itu, pengecekan kesehatan fisik dan mental seluruh pramudi juga akan dilakukan. Itu dilanjutkan dengan perbaikan prosedur standar dalam berkendara.