Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menegur maskapai penerbangan Citilink dan GMF AeroAsia karena tetap mengoperasikan 19 pesawat yang sedang bermasalah.
Dirjen Perhubungan Udara Novie Riyanto mengatakan pihaknya menemukan hal tersebut setelah melakukan pengawasan mulai dari audit, inspeksi, monitoring dan surveillance.
"Komitmen Kemenhub terhadap keselamatan dan keamanan penerbangan, merupakan amanah yang harus terus dijaga dan selalu menjadi tanggung jawab bersama antara operator dan regulator," kata Ddalam keterangannya, Minggu (26/12).
Novie mengatakan, Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara bertanggungjawab atas penyelenggaraan penerbangan yang aman, dan selamat. Ia menyebut, permasalahan keselamatan, seperti kelaikudaraan pesawat udara, menjadi salah satu prioritas dalam menjamin keselamatan penumpang dalam setiap penerbangan.
Melalui surat teguran ini, Kemenhub berharap operator akan melakukan perbaikan. Pemerintah akan terus mengawasi sampai permasalahan tersebut diselesaikan.
Sebelumnya, Kemenhub menegur Citilink dan GMF AeroAsia melalui surat yang ditandatangani Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kemenhub Dadun Kohar pada 22 Desember lalu.
Berdasarkan hasil pembahasan corrective action temuan audit GMF AeroAsia tanggal 17 Desember 2021, ditemukan pesawat A320 Citilink dioperasikan dari tanggal 1 sampai dengan 17 Desember 2021 mengalami masalah di bagian rem. Kemenhub memasukkan 19 pesawat itu di kategori hold item list (HIL). Dalam dunia penerbangan, HIL mengacu pada sejumlah pekerjaan spesifik yang harus dilakukan operator untuk memperbaiki aspek teknis tertentu di pesawat.
Dari status HIL tanggal 13 Desember 2021, terdapat 19 pesawat yang mengalami open Hold Item List (HIL) Brake. Adapun persoalan yang diidentifikasi meliputi kerusakan pada rotor, macet, meleleh, hingga kelebihan temperatur.
Kemenhub meminta GMF AeroAsia segera memperbaiki HIL Brake di 19 pesawat A320 Citilink. Perusahaan juga diminta untuk segera melakukan review terhadap status HIL dari bulan Agustus sampai dengan Desember 2021, untuk memastikan closing HIL benar-benar sesuai.