Pemerintah menyebut sebagian besar pasien Covid-19 varian Omicron di Indonesia tidak memiliki gejala khusus.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan Indonesia telah mendeteksi 46 kasus Covid-19 varian Omicron.
"Kami tetap imbau untuk testing karena orang tanpa gejala ditemukan banyak sekali dalam Omicron ini, dalam 46 kasus yang kami sebutkan," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (27/12).
Selain itu, penelusuran kasus (tracing) juga penting untuk mengidentifikasi penularan yang terjadi secara cepat. Kemudian, isolasi dilakukan pada kasus teridentifikasi guna mencegah penyebaran Omicron.
Saat ini, Luhut memastikan belum ada indikasi peningkatan kasus Covid-19 akibat Omicron. Ia mencatat, sudah 164 hari kasus virus corona tetap rendah sejak puncak penularan Delta pada 15 Juli 2021
Kemudian, tingkat perawatan di rumah sakit dan kematian masih menunjukkan tanda yang terkendali. Meski begitu, pemerintah tetap waspada terhadap varian Omicron.
"Karena masih banyak ketidaktahuan tentang virus ini," ujar dia.
Dalam kesempatan itu, Luhut meminta masyarakat tidak melakukan perjalanan ke luar negeri bila tak mendesak. Masyarakat diharapkan dapat berlibur di dalam negeri.
"Selain lebih aman dari Omicron, tidak kalah cantik berlibur di dalam negeri dan bantu pemulihan ekonomi domestik," kata Luhut.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan melaporkan tambahan positif Covid-19 varian Omicron sebanyak 27 kasus pada Minggu (26/12). Jadi, total kasus Omicron di Indonesia menjadi 46 orang.
Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi mengatakan sebagian besar tambahan 27 kasus baru tersebut berasal dari para pelaku perjalanan internasional.
Temuan didapatkan dari hasil pemeriksaan Whole Genome Sequencing (WGS) yang dilakukan Badan Litbangkes dan dirilis pada 25 Desember 2021. Sebanyak 26 kasus tambahan merupakan imported case.
Kasus tersebut berasal dari 25 warga negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, dan Turki.
Satu kasus lain berasal dari seorang warga negara asing (WNA) asal Nigeria. Sementara satu kasus positif merupakan Tenaga Kesehatan di RSDC Wisma Atlet.
"Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso, ” kata Nadia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/12).
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan