Indonesia resmi memegang presidensi G20 selama setahun penuh, dimulai dari 1 Desember 2021 hingga Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 pada November 2022 di Bali. Sebelumnya, Italia sebagai presidensi G20 telah melakukan serah terima kepada Indonesia secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma.
Tema G20 tahun 2022 adalah “Recover Together, Recover Stronger”. Presiden Joko Widodo melalui tayangan YouTube Sekretariat Presiden, Rabu (1/12) menjelaskan, Indonesia akan fokus untuk mengerjakan tiga hal.
Ketiga hal tersebut adalah penanganan kesehatan yang inklusif, transformasi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan. Sebagai upaya penanganan kesehatan yang inklusif, Menteri Kesehatan Budi Sadikin dalam siaran pers Jumat (17/12) memaparkan agenda bidang kesehatan dalam G20.
Terdapat tiga isu prioritas bidang kesehatan, yaitu membangun ketahanan sistem kesehatan global, harmonisasi standar protokol kesehatan global serta memperluas manufaktur global dan pusat pengetahuan untuk pencegahan pandemi, kesiapsiagaan, dan respon.
Sebagai anggota forum G20, Indonesia mendapatkan manfaat dari informasi dan pengetahuan lebih awal tentang perkembangan ekonomi global, potensi risiko yang dihadapi, serta kebijakan ekonomi yang diterapkan negara lain terutama negara maju.
Selengkapnya, pemahaman mengenai G20 dijabarkan melalui penjelasan berikut.
Pengertian G20
Group of Twenty atau G20 adalah sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia terdiri dari 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa.
Dimulai pada 1999, G20 berperan sebagai pertemuan menteri keuangan dan gubernur bank sentral. Kini, G20 telah berkembang menjadi pertemuan tahunan yang melibatkan kepala negara dan pemerintahan.
Pada forum G20, sejumlah negara melakukan kerja sama internasional tentang aspek penting dari agenda ekonomi dan keuangan internasional. Negara anggota G20 adalah Argentina, Australia, Brasil, Kanada, Cina, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Italia, Jepang, Korea Selatan, Meksiko, Rusia, Arab Saudi, Afrika Selatan, Turki, Inggris Raya, Amerika Serikat, dan Uni Eropa.
Indonesia menjadi anggota G20 pada 1999. Saat itu, Indonesia berada dalam tahap pemulihan setelah krisis ekonomi-moneter 1997-1998 dan dinilai sebagai emerging economy yang mempunyai ukuran dan potensi ekonomi sangat besar di kawasan Asia.
G20 memiliki posisi strategis karena secara kolektif merupakan representasi dari:
- 85 % perekonomian dunia.
- 80 % investasi global.
- 75 % perdagangan internasional.
- 60 % populasi dunia.
Adapun tujuan G20 adalah:
- Koordinasi kebijakan antaranggota dalam mencapai stabilitas ekonomi global dan pertumbuhan yang berkelanjutan.
- Mempromosikan peraturan keuangan yang mengurangi risiko dan mencegah krisis keuangan di masa depan.
- Menciptakan arsitektur keuangan internasional yang baru.
Presidensi G20
Setiap tahunnya, negara anggota G20 bergilir untuk menjadi tuan rumah atau presidensi. Fungsi presidensi dipegang oleh salah satu negara anggota yang berganti setiap tahun. Penetapan Indonesia sebagai Presidensi G20 tahun 2022 diambil pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ke-15 di Riyadh, Arab Saudi, pada 22 November 2020.
Presidensi G20 ditetapkan secara konsensus pada KTT berdasarkan sistem rotasi kawasan dan berganti setiap tahunnya. G20 tidak memiliki sekretariat tetap. G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa (Sherpa Track).
Jalur Sherpa menaungi pembahasan pembangunan di berbagai bidang dan berfokus pada isu-isu non-ekonomi dan keuangan, seperti pembangunan, anti korupsi dan ketahanan pangan, sambil menangani aspek internal.
Jalur Keuangan berfokus pada masalah ekonomi dan keuangan. Para pemimpin yang disebut melaksanakan tugas-tugas penting berupa perencanaan, negosiasi, dan pelaksanaan secara berkelanjutan.
Rangkaian Pertemuan Forum G20
Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia Tahun 2022, rangkaian pertemuan forum G20 terdiri dari:
1. Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 merupakan pertemuan puncak yang dihadiri oleh seluruh Kepala Pemerintahan/Negara anggota G20. Untuk tahun 2021, G20 dengan presidensi Italia berfokus pada tiga pilar yang berhubungan, yaitu Manusia, Planet, Kemakmuran.
Dalam tiga pilar tersebut, forum ini bertujuan untuk menjadi yang pionir dalam memastikan respons internasional yang cepat terhadap pandemi Covid-19. KTT juga membahas akses diagnostik, terapi, dan vaksin yang merata di seluruh dunia, sambil membangun ketahanan terhadap kesehatan masa depan.
2. Pertemuan Tingkat Menteri dan Gubernur Bank Sentral
Pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral merupakan pertemuan yang dihadiri oleh menteri dan bubernur bank sentral pada pembahasan substansi di Finance Track serta pertemuan yang dihadiri menteri atau pejabat setingkat menteri pada pembahasan substansi di Sherpa Track.
3. Pertemuan Tingkat Sherpa
Pertemuan Tingkat Sherpa berfokus pada isu-isu yang lebih luas seperti keterlibatan politik, anti-korupsi, pembangunan, perdagangan, energi dan perubahan iklim, kesetaraan gender, dan lain-lain.
Setiap negara anggota G20 diwakili pada pertemuan ini oleh menteri yang relevan dan oleh sherpa atau utusan yang ditunjuk.
4. Pertemuan Tingkat Deputi
Pertemuan tingkat deputi merupakan pertemuan yang dilaksanakan dengan melibatkan deputi negara anggota G20 dengan pembahasan substansi pada Sherpa Track dan Finance Track.
5. Pertemuan Tingkat Working Group
Pertemuan tingkat working group merupakan pertemuan yang diselenggarakan oleh kementerian/lembaga focal point pada Sherpa Track dan Finance Track. Substansi pembahasannya menjadi bahan masukan dalam pertemuan tingkat menteri dan gubernur bank sentral, pertemuan tingkat sherpa, dan pertemuan tingkat deputi.
6. Pertemuan Tingkat Engagement Group
Pertemuan tingkat Engagement Group merupakan pertemuan yang dilaksanakan dengan melibatkan perwakilan lembaga negara dan/atau non pemerintah pada rangkaian Presidensi G20 Indonesia.
7. Program Side Events
Program Side Events bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih lengkap kepada anggota G20 mengenai agenda prioritas Presidensi G20 Indonesia.
8. Program Road to G20 Indonesia 2022
Program Road to G20 Indonesia 2022 bertujuan untuk:
- Mempromosikan ketahanan ekonomi nasional dan upaya pemulihan ekonomi Indonesia sebagai respons terhadap pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).
- Mempromosikan pencapaian Indonesia dalam menerapkan reformasi dan demokrasi.
- Mempromosikan kepemimpinan dan komitmen Indonesia dalam pembahasan isu global.
- Mempromosikan budaya, pariwisata, dan industri kreatif.
- Mengoptimalkan kepentingan nasional lainnya.
Pemerintah Indonesia memiliki tanggung jawab besar sebagai presidensi dalam pelaksanaan forum G20. Oleh sebab itu, dukungan dari seluruh rakyat Indonesia berperan penting agar penyelenggaraan dapat optimal dan bermanfaat.
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.