Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengungkapkan kasus infeksi baru Covid-19 Indonesia pada Minggu (2/1) bertambah 174 orang. Jumlah tersebut turun hingga 36,5% dibandingkan sehari sebelumnya yang mencapai 274.
Penurunan signifikan ini lantaran sebanyak 16 provinsi mencatatkan nihil kasus atau tidak ada kasus baru infeksi Covid19. Sementara itu DKI Jakarta berkontribusi hampir 60% dari total kasus, yakni 103, namun turun dibandingkan sehari sebelumnya 118.
Meski masih berkontribusi tertinggi terhadap tambahan kasus baru secara nasional, penurunan ini mematahkan tren kenaikan kasus baru di ibukota selama tiga hari terakhir. Setelah Jakarta, provinsi dengan tambahan kasus tertinggi berikutnya yaitu Kepulauan Riau (24) dan Jawa Barat (10).
Tambahan kasus pada hari ini berasal dari pemeriksaan terhadap 141.810 orang dari 201.482 spesimen menggunakan metode pemeriksaan PCR dan antigen, dengan tingkat positif 0,12%.
Sementara itu jumlah pasien meninggal bertambah satu orang yakni di provinsi Maluku. Sedangkan jumlah pasien sembuh bertambah 190 orang, dengan jumlah pasien sembuh tertinggi di Jakarta (106) dan Jawa Barat (35).
Dengan tambahan kasus baru hari ini, secara keseluruhan Covid-19 telah menginfeksi 4.263.168 orang di Indonesia, dengan 4.114.689 di antaranya berhasil sembuh, dan 144.097 meninggal. Sehingga saat ini kasus aktif secara nasional hanya tersisa 4.382 orang.
Di sisi lain, sebanyak 165.900.887 orang telah menerima vaksin dosis pertama, 114.103.362 orang mendapat dosis kedua, dan 1.288.890 orang mendapatkan vaksin dosis ketiga atau booster. Penerima vaksin dosis pertama bertambah 4.039.665 orang, vaksin dosis kedua bertambah 72.924. Tidak ada penambahan penerima booster.
Pemerintah menargetkan 208.265.720 orang dapat memperoleh vaksin Covid-19 dosis lengkap atau dua dosis yang diharapkan rampung pada tahun ini. Untuk mempercepat pemulihan dari pandemi, pemerintah berencana memberikan vaksin dosis ketiga atau booster mulai 12 Januari 2022 dimulai dari kelompok masyarakat lanjut usia.
“Lansia dahulu,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto melalui pesan singkat kepada Katadata.co.id, Jumat (31/12).
Pemerintah akan menggunakan empat jenis vaksin untuk booster, yang saat ini tengah dalam proses registrasi untuk mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Keempat vaksin tersebut yaitu Pfizer (Cominarty) produksi Pfizer Inc dan BioNTech, AstraZeneca (Vaxzevria) buatan Oxford University, CoronaVac buatan Sinovac Biotech Inc. atau yang diproduksi Bio Farma, dan Zifivax produksi Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical.
Selain itu, ada pula vaksin Sinopharm produksi Beijing Bio-Institute Biological Products Co, Tiongkok yang memasuki tahap praregistrasi. "BPOM telah berproses sekarang untuk segera keluarkan EUA untuk beberapa vaksin booster," kata Kepala BPOM Penny K. Lukito beberapa waktu lalu, Rabu (29/12).
Masyarakat dapat mencegah penyebaran virus corona dengan menerapkan 3M, yaitu: memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak sekaligus menjauhi kerumunan. Klik di sini untuk info selengkapnya.
#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #cucitangan