Indonesia Kantongi 400 Ribu Obat Covid-19 Molnupiravir

Antara
Molnupiravir
Penulis: Rizky Alika
6/1/2022, 07.36 WIB

Obat Covid-19 Molnupiravir tiba di Indonesia pada Senin (3/1). Juru Bicara Vaksin Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, jumlahnya 400 ribu tablet.

"Sudah ada sekitar 300-400 ribu," kata Nadia saat dihubungi Katadata.co.id, Rabu (5/1).

Namun, pemerintah belum mendistribusikan antivirus produksi Merck Amerika Serikat (AS) tersebut. Nadia mengatakan, kementerian masih menunggu organisasi profesi untuk standardisasi penggunaan Molnupiravir.

Dengan demikian, Indonesia akan memiliki cadangan stok antivirus guna menghadapi potensi Covid-19 gelombang ketiga.

Selain mengimpor Molnupiravir, pemerintah melobi Merck untuk mendirikan pabrik Molnupiravir di Indonesia.

"Kami juga sudah menjajaki dengan mereka untuk bisa membangun pabrik obat di Indonesia, termasuk bahan bakunya," ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, beberapa waktu yang lalu.

Budi mengatakan, obat Covid-19 tersebut akan dibanderol kurang dari Rp 1 juta. "Hitung-hitungan kami US$ 40 – US$ 50. Jadi tidak terlalu mahal, di bawah Rp 1 juta," katanya.

Berdasarkan hasil uji klinis terhadap 762 orang dewasa rawat jalan, ada pengurangan risiko rawat inap atau kematian pasien 50% terhadap plasebo. Obat ini juga mampu melawan virus corona varian Delta, Gamma, dan Mu.

Pengobatan dengan Molnupiravir membutuhkan 2 x 800 mg selama lima hari atau setara 40 tablet oral masing-masing 200 mg untuk satu kali siklus terapi.

Obat itu menjadi antivirus oral pertama untuk pasien corona. Cara kerjanya, mereka akan mengacaukan kode genetik virus agar tidak bereplikasi di tubuh inang.

Studi laboratorium yang dilakukan Merck menunjukkan, Molnupiravir kemungkinan efektif melawan varian virus corona, termasuk Delta. Hasil penelitian raksasa farmasi AS ini menunjukkan, obat itu paling mujarab bila diberikan pada tahap awal infeksi.

Para ahli kesehatan juga memuji obat tersebut sebagai terobosan dalam mengobati Covid-19. Apalagi, masih banyak tantangan dalam pengobatan pasien corona.

“Molnupiravir adalah obat antivirus oral yang dapat menurunkan risiko rawat inap hingga tingkatan tertentu akan penjadi game changer,” kata peneliti senior di Pusat Keamanan Kesehatan Universitas Johns Hopkins, Amesh Adalja, seperti dikutip Reuters.

Reporter: Rizky Alika