Disebut Berpotensi Gantikan Anies, Kasetpres Heru Budi Beri Jawaban

ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz.
Kepala Sekretariat Presiden (Kasetpres) Heru Budi Hartono menyampaikan keterangan pers di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (4/6/2020). Istana Kepresidenan melakukan penyesuaian protokol penerapan normal baru untuk segala kegiatan yang ada di lingkungan Istana.
7/1/2022, 16.04 WIB

Masa jabatan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta akan berakhir pada 16 Oktober mendatang. Salah satu nama yang disebut menjadi penggantinya adalah Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono.

Namun Heru enggan untuk berspekulasi apakah ia akan menggantikan Anies. Selain Oktober masih lama, ia beranggapan banyak calon lain yang lebih pantas mengemban jabatan tersebut.

“Biasanya dari pejabat Kementerian Dalam Negeri,” kata Heru dalam keterangannya kepada awak media, Kamis (7/1).

 Heru sebelumnya sempat menjabat sebagai Wali Kota Jakarta Utara pada tahun 2014. Kemudian pada 2015 ia menjabat sebagai Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Jakarta.

Namanya mulai naik daun usai disebut oleh Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok untuk mendampingi dirinya dalam Pemilihan Gubernur DKI pada 2017. Belakangan, Ahok memilih Djarot Saiful Hidayat untuk berlaga melawan Anies-Sandiaga Uno serta Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni.

Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PKS, Ismail mengatakan setidaknya Heru memiliki pengalaman dalam mengurus Jakarta. Terlebih lagi ia sudah mendapat kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk menjadi Kepala Sekretariat Presiden.

"Artinya secara pengalaman seharusnya sudah mumpuni ya kan. Terlebih lagi seharusnya memang tidak ada ganjalan," ujar Ismail di kompleks Gedung DPRD DKI Jakarta, Jumat (7/1).

Meski demikian Ismail mengatakan mekanisme pemilihan pejabat pengganti Gubernur DKI Jakarta akan dilimpahkan kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). "Siapa nanti yang diputuskan kami lihat nanti karena bolanya nanti ada di Kemendagri," ujar Ismail.

Senada, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Jakarta, Gembong Warsono pun menanggapi secara positif. "Penguasaan persoalan Jakarta, saya kira oke tapi apakah pilihan jatuh kepada Pak Heru? Kita tidak tahu," ujar Gembong.