Data Global Initiative on Sharing Avian Influenza Data (GISAID) menyebutkan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia sudah mencapai 337 hingga hari ini, Minggu (9/1). Jumlah tersebut jauh lebih besar dibandingkan yang dilaporkan pemerintah per Jumat (7/1).
Pada Jumat (7/1), Kementerian Kesehatan melaporkan adanya tambahan sebanyak 57 orang yang terinfeksi Omicron, sehingga total konfirmasi Omicron sebanyak 318 orang.
Sebagai informasi, GISAID Initiative merupakan institusi yang dibuat oleh pemerintah Jerman dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) internasional untuk mempelajari data genetika virus.
Lembaga tersebut biasa melakukan studi ribuan genom virus atau mikroba penyebab wabah dunia, termasuk SARS-CoV-2 alias Covid-19.
Berdasarkan data GISAID, hingga hari ini, jumlah virus Omicron sudah menyebar ke 100 negara dengan total kasus mencapai 222.050.
Kasus Omicron paling banyak ditemukan di Britania Raya dengan 105.613 kasus disusul kemudian dengan Amerika Serikat 68.861 kasus.
Denmark (12.153) berada di urutan ketiga disusul Jerman (3.503), dan Australia (3.471). Indonesia berada di urutan ke-27 dengan 337 kasus.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Jumat (7/1), tambahan kasus sebanyak 57 terdiri dari 50 perjalanan luar negeri dan tujuh merupakan transmisi lokal.
Secara total, kasus yang disumbangkan pelaku perjalanan luar negeri mencapai 295 orang, sedangkan 23 adalah penularan di dalam negeri.
Kasus Omicron di Indonesia banyak ditemukan dari pelaku perjalanan dari Turki, termasuk yang dilaporkan selebritas Ashanty.
Kendati banyak kasus datang dari Turki, Juru Bicara Vaksinasi Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan Indonesia belum akan menutup pintu perbatasan dari Turki.
Menurutnya, penutupan perbatasan memerlukan kajian dari berbagai macam aspek.
"Ini tentunya dikaji dari berbagai aspek," tutur Nadia, kepada Katadata, Minggu (9/1).
Pemerintah telah menutup kedatangan Warga Negara Asing (WNA) dari 14 negara untuk mencegah Omicron masuk.
Keempatbelas negara tersebut adalah Afrika Selatan, Botswana, Norwegia, Perancis, Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambik, Namibia, Eswatini, Lesotho. Inggris, dan Denmark.
Alasan penutupan mulai dari kasus Omicron di atas 10 ribu hingga kedekatan dengan negara yang dekat dengan transmisi komunitas.
Berdasarkan data GISAID, jumlah kasus Omcron di Turki mencapai 390.
Berdasarkan data internal Tiket.com, Turki memang menjadi destinasi wisata luar negeri favorit selama libur Natal dan Tahun Baru.
Tiket.com mencatat, transaksi tiket pesawat tumbuh hingga 45% selama periode Online Tiket Week (OTW) dibandingkan dua minggu sebelumnya.
Startup asal Singapura itu juga mencatat, destinasi wisata luar negeri yang paling banyak dipesan saat pesta diskon 10.10 2021 adalah Turki, Timur Tengah, dan Amerika Serikat (AS).