Elektabilitas Airlangga Rendah, Bagaimana Cara Golkar Mendongkraknya?

ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/pras.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan paparan saat Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Kamis (30/12/2021).
Penulis: Nuhansa Mikrefin
Editor: Yuliawati
12/1/2022, 17.45 WIB

Partai Golongan Karya (Golkar) bertekad mengusung ketua partai, Airlangga Hartarto, sebagai calon presiden yang maju di Pilpres 2024. Politisi Golkar menyadari elektabilitas Airlangga masih jauh tertinggal dibanding tokoh politik lain.

Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono mengatakan masih ada waktu untuk mendongkrak elektabilitas Airlangga. Agung menyebut salah satu strategi Golkar mendongkrak elektabilitas dengan membangun kerja sama pengurus partai.

Dia mengatakan Golkar membentuk forum dalam internal pantai untuk mendapat berbagai masukan bagaimana meningkatkan elektabilitas Airlangga. Forum tersebut menjadi alat komunikasi untuk menyuarakan kinerja yang selama ini dilakukan oleh Airlangga sebagai capres.

"Belum banyak diketahui oleh publik yang barangkali kalau disampaikan secara baik itu bisa meningkatkan elektabilitas beliau (Airlangga)," ujar Agung, di Jakarta, Rabu (12/1).

Adapun kader sekaligus politisi senior Partai Golkar Melchias Markus Mekeng menyarankan Airlangga agar lebih banyak turun ke lapangan dan menyapa masyarakat untuk meningkatkan elektabilitas.

"Kalau ada yang ingin jadi pemimpin dan elektabilitasnya masih di bawah, ya harus berubah," kata dia melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa.

Legislator Golkar tersebut berharap agar Airlangga Hartarto lebih bisa turun ke lapangan dan menyapa masyarakat. Sebab, dengan begitu masyarakat akan mengetahui dan simpati. "Tujuannya agar elektabilitas Airlangga bisa ikut terangkat," kata dia.

Cawapres untuk Dongkrak Elektabilitas

Partai Golkar memandang penting peranan calon wakil presiden yang mendampingi Airlangga. Mereka masih memilah kandidat yang dapat memperkuat elektabilitas Airlangga. "Calon wapres kami masih terbuka untuk diskusi kepada siapa pun," kata Ketua DPP Golkar, Dave Laksono.

Posisi calon wapres ini menjadi penting dalam mendongkrak elektabilitas capres. Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan berdasarkan hasil survei, tingkat elektoral calon presiden tergantung pada calon wakil presiden.

"Karena pemilu masih dua tahun ke depan, maka calon-calon presiden membutuhkan pendamping yang bisa membantu menambah atau menaikkan elektabilitas mereka," kata Burhanuddin beberapa waktu lalu.

Beberapa nama yang beredar di antanya Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. "Itu memang satu paket yang menarik, tapi kami tidak tergesa-gesa," ujar Dave.

Dave menilai Andika sebagai Panglima TNI merupakan sosok yang sigap menyikapi berbagai isu. Selain itu, Andika juga menjalin komunikasi yang baik dengan Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Sebelumnya, sempat beredar bahwa Golkar akan mengusung Ganjar Pranowo jika tidak mendapat restu dari PDI-Perjuangan. Wakil Ketua Umum Golkar Nurdin Halid sebelumnya mengatakan Golkar membuka pintu bila Gubernur Jawa Tengah tersebut ingin bergabung menemani Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto pada Pilpres 2024.

Nurdin mengatakan peluang Ganjar Pranowo di Golkar terbuka karena Airlangga tidak mungkin maju sendiri. Nurdin menyebut Golkar bisa menjadi rumah baru bagi Ganjar dan relawannya jika PDI Perjuangan tidak akan mengusung Ganjar.

Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia membuat simulasi sembilan nama ketua umum partai politik. Hasilnya Airlangga berada di posisi keempat dengan elektabilitas 6,8%.

Tiga pimpinan partai politik dengan elektabilitas tertinggi yakni Prabowo Subianto (54,4%) dan Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (11,8%).

Survei yang digelar pada 6-11 Desember 2021 ini, menggunakan metode multistage random sampling. Total sampel sebanyak 2.020 responden dengan jumlah sampel basis sebanyak 1.220 orang tersebar proporsional di 34 provinsi.

Adapun dari hasil survei Poltracking pada Oktober 2021, Airlangga berada di posisi 11 dari 15 tokoh calon presiden. Airlangga memiliki elektabilitas hanya 1%. Simak databoks berikut:

Reporter: Nuhansa Mikrefin