Di tengah isu pemanasan global, banyak pihak berusaha mencari solusi atas permasalahan lingkungan tersebut. Salah satu cara adalah dengan proses penghijauan yang menjadi gambaran sebuah kata yang dipakai untuk menggambarkan aktivitas menanam pohon. Hal itu menjadi gambaran kegiatan menanam pohon kata yang digunakan adalah penghijauan.
Penghijauan banyak dilakukan masyarakat sebagai salah satu cara melestarikan alam, mengingat bahwa pohon mempunyai banyak sekali manfaat, tidak hanya bagi lingkungan dan juga fungsinya atau alam, namun juga bagi makhluk hidup baik manusia maupun binatang.
Pohon yang ditanam dalam kegiatan penghijauan dalam bermacam-macam. Pohon-pohon yang ditanam dipilih dengan memiliki fungsi sebagai penyimpan air di dalam akar, yang mempunyai kayu yang serbaguna, atau yang berbuah lebat. Beberapa jenis pohon yang biasa ditanam dalam aktivitas penghijauan adalah pohon bakau, pohon jati, pohon akasia, dan lain sebagainya.
Pada umumnya, penghijauan dilakukan di beberapa area yang masih belum banyak ditumbuhi oleh pepohonan dan perlu untuk ditanami pepohonan, seperti area lapang di perkotaan (semacam tatanan taman kota), pinggir jalan, di batas pemisah jalan, dan lain sebagainya. Selain itu, penghijauan biasanya juga dilakukan di lingkungan sekolah untuk menanamkan rasa cinta lingkungan kepada siswa, dan sikap peduli terhadap alam.
Sistem Penghijauan dengan Reboisasi
Setelah mengenal sistem penghijauan yang telah disebut sebelumnya. Ada juga terma reboisasi. Secara makna rebosiasi adalah salah satu kata yang berhubungan dengan pohon. Kita sering mendengar reboisasi merupakan penghijauan yang dilakukan di hutan gundul. Dengan demikian, yang dimaksud dengan reboisasi adalah penanaman hutan kembali, yakni hutan yang sudah gundul agar dapat berfungsi dengan baik, yakni sesuai dengan peruntukkannya lagi.
Meski memiliki kesamaan kegiatan yaitu proses menanam pepohonan, ada beberapa persamaan antara penghijauan dan reboisasi. Adapun dari kesamaannya adalah sama- sama menanam pohon di suatu lahan. Tujuan dari menanam pohon inipun juga sama, yakni agar lingkungan tetap terjaga kelestariannya dan planet bumi lebih sehat karena banyak mempunyai pepohonan yang berperan sebagai paru-paru dunia. Walaupun keduanya mirip, bahkan terbilang sama, namun antara penghijauan dan reboisasi ini mempunyai perbedaan seperti yang telah disebutkan di atas.
Manfaat Reboisasi
Kegiatan menanam pohon atau reboisasi memiliki segudang manfaat. Karena reboisasi adalah proses penciptaan sumber penghasil oksigen. Serta menjadi pembuatan gudang penyimpanan dalam tanah dengan menggunakan akarnya yang kuat. Adapun manfaat yang paling terasa adalah dengan fungsinya sebagai pencegah bencana seperti banjir dan longsor. Berikut ulasan manfaatnya yang dikutip dari artikel Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng:
1. Menjadi Sumber Penghasil Oksigen
Reboisasi adalah himpunan aneka ragam phon yang menjadi sumber oksigen. Hal itu menjadi penting karena oksigen merupakan gas yang paling dibutuhkan oleh manusia, karena manusia memerlukannya untuk bernafas. Dengan demikian kehadiran oksigen sangat diperlukan.
Sejalan dengan aktivitas manusia sehari- hari kita dapat membayangkan berapa banyak oksigen yang digunakan untuk bernafas oleh manusia dan diubah menjadi karbondioksida. Karena manusia harus selalu bernafas, maka stock oksigen pun tidak boleh habis. Pohon menghasilkan oksigen di siang hari karena proses fotosintesisnya. Maka dari itulah kita seringkali merasa lebih sejuk ketika berada di bawah pohon pada siang hari. Semakin banyak pepohonan maka akan semakin banyak oksigen yang dihasilkan.
2. Melakukan Penyerapan Air dan Pengunci Akar
Selain sumber oksigen, pepohonan juga dikenal dengan penyerapan air dan penahan akar. Apabila dari sisi ini, reboisasi adalah upaya untuk menahan akar agar tetap bertahan. Dengan menyerap air ke dalam tanah, maka pohon telah menabung debit air yang ada di bumi. Dengan menguncinya di dalam tanah maka air tidak akan mudah untuk hilang lagi. Dengan demikian, pohon sangat penting kaitannya dengan penyimpanan air yang berasal dari hujan.
3. Mengatasi Kekeringan
Selain dua fungsi di atas, kegunaan reboisasi adalah mengatasi kekeringan. Hal ini juga tidak lepas dari fungsi akar pohon yang menyerap air. Akar-akar pepohonan yang menyerap air, akan menyimpannya di dalam tanah.
Air yang tersimpan di dalam tanah akan bisa digunakan sewaktu- waktu, terlebih ketika musim kemarau datang. Ketika musim kemarau tiba, kita tidak mempunyai banyak cukup air seperti ketika musim hujan. Dengan demikian kita memerlukan air dari sumber- sumber di dalam tanah. Jika kita banyak menanam pohon, maka air yang tersimpan di dalam tanah pun jumlahnya juga banyak.
Demikian pengertian dari reboisasi serta penjelasannya. Sebagai kunci reboisasi adalah solusi untuk menjaga bumi dari asap polusi yang disebabkan oleh pemanasan global yang menyebabkan kerusakan lingkungan karena menipisnya lapisan ozon serta berkurangnya jumlah pepohonan. Sebagai bentuk partisipasi Anda bisa memulai dengan menanam satu pohon di sekitar lingkungan Anda.