Indonesia adalah negara dengan keanekaragaman hayati yang melimpah. Keanekaragaman tersebut dapat dilihat dari banyaknya flora dan fauna yang tersebar di setiap penjuru wilayah Indonesia. Keanekaragaman yang tinggi tersebut terbukti dengan keadaan bahwa Indonesia:
- Memiliki jenis pohon palem terbanyak di dunia.
- Memiliki sekitar 12.000 jenis dari sekitar 47.000 jenis jamur.
- Memiliki sekitar 3.000 jenis dari sekitar 15.000 jenis lumut.
- Memiliki kupu-kupu serta burung sekitar 121 jenis,
- Menduduki peringkat ketiga untuk reptil (sekitar 600 jenis).
Namun, pada artikel kali ini akan dibahas lebih dalam terkait flora dan keanekaragamannya di Indonesia.
Pengertian Flora
Mengutip "e-Modul Geografi" oleh Hajrah, secara umum flora adalah segala jenis tumbuhan serta tanaman yang ada di muka bumi atau sederhananya, flora adalah tanaman.
Kata flora berasal dari bahasa latin yang bisa diartikan sebagai alam tumbuhan atau nabatah yang di mana menyangkut semua aspek mengenai macam jenis tumbuhan dan tanaman.
Pengelompokan berbagai jenis tumbuhan ke dalam flora didasarkan pada wilayah, iklim, dan lingkungan tertentu. Selain itu, flora dapat merujuk pada perioda tertentu, misalnya flora fosil.
Sementara itu, flora yang lain didefinisikan berdasarkan lingkungan, keadaan, atau mempunyai sifat khusus, misalnya:
- Flora Asli: tumbuhan asli yang hidup di wilayah tertentu.
- Flora Tanaman (pertanian dan hortikultura): mencakup berbagai jenis tumbuhan yang ditanam atau dibudidayakan oleh manusia.
- Flora Gulma: tumbuhan yang keberadaannya tidak diinginkan untuk tumbuh di lahan pertanian.
Kelompok Tumbuhan
Mengutip buku ajar "Biologi untuk SMA/MA Kelas X" oleh Budi Lenggono dan Hanifah T, kelompok tumbuhan dibagi menjadi lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji, tumbuhan berbiji terbuka, dan tumbuhan berbiji tertutup.
Lumut
Lumut atau Bryophyta berasal dari bahasa Yunani, bryum yang berarti lumut dan phyta artinya adalah tumbuhan. Lumut memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Habitat di daerah lembab.
- Belum memiliki akar sejati.
- Mengangkut zat hara dan hasil fotosintesisnya menggunakan sel-sel parenkim yang ada.
- Memiliki zat hijau daun, sehingga cara hidupnya fotoautotrof.
- Dapat bereproduksi aseksual maupun seksual.
Tumbuhan Paku
Tumbuhan paku memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
- Tumbuhan paku sudah memiliki akar, batang, dan daun sejati, sehingga termasuk kormophyta berspora.
- Sudah memiliki berkas pembuluh angkut, yaitu xilem, yang berfungsi mengangkut air dan garam mineral dari akar menuju daun untuk proses fotosintesis.
- Habitatnya ada yang di darat, perairan, dan ada yang hidupnya menempel.
- Daun paku ada yang kecil (mikrofil) dan ada pula yang besar (makrofil).
- Dapat bereproduksi secara aseksual dengan pembentukan gemmae dan reproduksi seksual dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina.
- Memiliki klorofil sehingga cara hidupnya fotoautotrof.
Tumbuhan Biji
Tumbuhan biji atau Spermatophyta berasal dari kata spermae yang berarti biji dan phyton yang berarti tumbuhan. Tumbuhan biji memiliki ciri utama yaitu ditemukannya suatu organ, yaitu biji yang berasal dari bakal biji. Pada tumbuhan berbiji juga sudah dilengkapi dengan berkas pembuluh darah angkut, yaitu xylem dan floem.
Tumbuhan Berbiji Terbuka
Disebut juga tumbuhan berbiji telanjang karena bakal bijinya tidak dibungkus oleh daun buah. Terdapat kambium sehingga dapat tumbuh membesar.
Daunnya kebanyakan kaku dan sempit, ada yang berbentuk jarum, misalnya pada pinus, ada yang seperti pita bertulang daun sejajar, misalnya pakis haji, dan ada pula yang agak lebar bertulang daun menyirip, misalnya melinjo.
Untuk bunga, umumnya tidak memiiliki mahkota atau bila memiliki mahkota tidak berwarna mencolok dan bentuknya seperti sisik.
Tumbuhan Berbiji Tertutup
Disebut tumbuhan berbiji tertutup karena bakal biji yang dimiliki dilindungi oleh daun buah. Pada tumbuhan ini juga telah memiliki bunga yang sesungguhnya, memiliki bentuk dan susunan urat daun yang beraneka ragam. Ada daun yang pipih, sempit ataupun lebar, dan susunan urat daunnya ada yang menyirip, menjari, melengkung, ataupun sejajar seperti pita. Alat perkembangbiakan secara generatif berupa bunga.
Jenis-jenis Flora di Indonesia
Masih mengutip buku ajar yang sama, ada beberapa faktor geografis yang memengaruhi keanekaragaman hayati, sehingga menyebabkan flora di Indonesia terbagi menjadi tiga wilayah.
1. Wilayah Indonesia Bagian Barat
Wilayah ini mencakup Jawa Barat, Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Di wilayah ini terdapat banyak curah hujan. Selain itu, wilayah ini didominasi oleh pohon dari famili Dipterocarpaceae yang merupakan tumbuhan tertinggi, membentuk kanopi hutan, dan menghasilkan biji bersayap. Adapun contohnya, seperti kayu kruing dan kayu meranti.
2. Wilayah Indonesia Bagian Timur
Di wilayah ini terdapat hutan musim yang memiliki ciri pada musim kemarau daun-daun tanaman berguguran, pohon-pohonnya lebih rendah daripada pohon hutan hujan tropis, pohon-pohonnya lebih jarang, ketinggian pohonnya sekitar 12-35 meter. Adapun contohnya, matoa dan Ficus (famili beringin).
3. Wilayah Indonesia Bagian Tengah
Di wilayah ini terdapat daerah padang rumput yang diselingi oleh semak-semak. Daerah ini dinamakan savana. Di Pulau Flores, Sumbawa, dan Timor terdapat hutan dengan rumput-rumputan pendek akibat curah hujan sedikit. Daerah ini cukup baik untuk usaha peternakan. Contoh tumbuhan di wilayah ini adalah eukaliptus.
Flora Langka di Indonesia
Pesebaran mahluk hidup di Indonesia terletak antara zona Oriental, zona Autralasia, serta zona Peralihan, sehingga memiliki keunikan dan memupunyai banyak tumbuhan langka.
Tumbuhan dikategorikan langka karena populasinya sudah sangat menerun. Adapun contohnya, sawo kecik, sukun berbiji, nangka celeng, gandaria, dan bedali.
Tumbuhan Endemik di Indonesia
Endemik dapat diartikan sebagai suatu yang khas, yaitu spesies yang hanya dijumpai di suatu tempat dan tidak dijumpai di tempat lain. Hal ini terjadi karena tempat tersebut merupakan habitat aslinya.
Di Indonesia, terdapat bunga langka sekaligus bersifat endemik, yaitu bunga Rafflesia arnoldi. Adapun contoh lainnya, yaitu bunga bangkai Amorphophalus titanum (Sumatra), anggrek hitam (Kalimantan), Rafflesia horsfilldi, Rafflesia patma, dan Rafflesia rochussenii (Jawa).