Pantun adalah salah satu bentuk karya sastra yang cukup sering kita dengar. Penggunaannya bisa untuk berbagai tujuan, mulai dari sekadar hiburan sampai ajakan untuk membeli atau menggunakan barang dan jasa tertentu.
Lalu, apa sebenarnya pantun?
Pengertian Pantun
Pantun merupakan karya sastra yang terikat dengan aturan. Mengutip Gramedia, pantuan awalnya merupakan sastra lisan yang diucapkan oleh masyarakat tempo dulu secara lisan. Namun, seiring berjalannya waktu, pantun mulai dibukukan sebagai karya tertulis.
Menurut Surana (2010:31), pantun adalah puisi lama yang terdiri atas empat larik berirama silang (a-b-a-b). Larik pertama dan kedua disebut sampiran atau objektif.
Sementara, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pantun ialah suatu bentuk puisi Indonesia "melayu", tiap bait "kuplet" terdiri dari empat baris yang bersajak a-b-a-b. Tiap larik biasanya terdiri dari empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk suatu tumpuan "sampiran", sedangkan baris ketiga dan keempat adalah isi; pribahasa, sindirian.
Ciri-Ciri Pantun
Jenis puisi lama ini memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan jenis karya sastra lainnya, yaitu:
- Setiap bait terdiri dari empat baris.
- Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
- Memiliki pola atau bersajak a-b-a-b/ a-a-a-a/ a-a-b-b/ a-b-b-a.
- Memiliki sampiran dan isi.
- Anonim.
Unsur-Unsur Pantun
Terdapat dua unsur yang membentuk sebuah pantun, yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik.
Unsur Intrinsik
Unsur intrinsik berasal dari struktur pantun, di antaranya tokoh, tema, amanat, latar, alur, dan sebagainya. Ciri khas pantun sebagai unsur intrinsik adalah rima dengan akhiran serupa.
Unsur Ekstrinsik
Unsur ini berasal dari luar struktur pantun, latar belakang atau keadaan yang menyebabkan sebuah pantun tercipta.
Jenis-jenis Pantun
Berdasarkan isinya, terdapat beberapa jenis pantun, yaitu:
- Pantun nasihat: Isinya berusaha menyampaikan pesan moral, kebijakan, hingga ajakan berbuat baik.
- Pantun Jenaka: Pantun ini dibuat untuk tujuan hiburan atau saling menyindir (tentunya dalam suasana keakraban) agar suasana menjadi riang.
- Pantun Teka-Teki: Pantun jenis ini memiliki ciri khas berupa kalimat pertanyaan pada baris akhir pantun.
- Pantun Cinta: Sesuai namanya, pantun ini berisi pesan yang berhubungan dengan cinta, romantisme, kerinduan, dan sebagainya.
- Pantun Agama: Mirip pantun nasihat, hanya saja pantun agama memberikan pesan moral dan didikan terkait manusia dengan pencipta-Nya.
- Pantun Pribahasa: Di dalam pantun ini terdapat kalimat pribahasa dengan susunan tetap.
- Pantun Kiasan: Pantun kiasan menyampaikan pesannya secara tersirat atau menggunakan kalimat kiasan.
Contoh Pantun
1. Pantun Jenaka
Beli sabun di sebuah warung
Warung baru milik Sukiran
Diam-diam menutup hidung
Bau kentut penuhi ruangan
--
Buah markisa buah srikaya
Oseng peria oseng genjer
Ada ibu berlagak kaya
Emas di tangan berjejer-jejer
--
Burung terbang memakai topi
Terbang ke awan seperti mimpi
Tertawa hati karena geli
Melihat kuda asyik bernyanyi
--
2. Pantun Nasihat
Pergi mendaki Gunung Daik
Hendak menjerat kancil dan rusa
Bergotong-royong amalan yang baik
Elok diamalkan setiap masa
--
Lepas di jemur baju dilipat
Disimpan dalam almari lama
Jangan kita tinggalkan salat
Karena sholat tiang agama
--
Walau hati sedang bingung
Jangan lupa merasa susah
Walau ilmu setinggi gunung
Tak diamalkan apa gunanya
--
3. Pantun Cinta
Mengikat kardus pakai rapia
Kardus besar isinya sepatu
Kakanda berjanji untuk setia
Jadikan engkau ratu nomor satu
--
Anak-anak berwajah ceria
Mereka senang diberi sepatu
Inginku kau selalu bahagia
Temaniku hingga ujung waktu
--
Pergi berkemah membawa tenda
Tenda dibeli dari Pak Tutus
Wahai Adinda dengarkan Kanda
Cintaku tulus takkan pernah putus
--
Ikan cupang ikan pari
Dimasak enak oleh Bu Eda
Rekah senyummu di pagi hari
Bak mentari penghangat raga
--
Pahit-pahit rasa jamu
Harum-harum bunga melati
Jangan ragukan setiaku padamu
Engkau permaisuri selalu di hati
--
4. Pantun Teka-Teki
Ada si tuan pakai celana
Melihat bintang di malam hari
Jikalau tuan memang bijaksana
Binatang apa tanduk di kaki?
(Jawaban: ayam jantan)
--
Diukur dijangka-jangka
Burung merak burung angkasa
Dengar tuan saya menerka
Layang-layang gagah perkasa
(Jawaban: kapal terbang)
--
Ada sebiji roda pedati
Bentuknya bulat daripada besi
Bila bermain diikat sekuat hati
Dilempar hidup dipegang mati
(Jawaban: gasing)
--
Buah budi bedara mengkal
Masak sebiji di tepi pantai
Hilang budi bicara akal
Buah apa yang tidak bertangkai?
(Jawaban: buah hati)