Dinamika masyarakat dan kebudayaan adalah pergerakan atau pergeseran suatu budaya (meliputi pengetahuan, gagasan, dan ide) atau kebiasaan masyarakat dari hal lama kepada suatu hal baru.
Pergeseran masyarakat dan kebudayaan ini disebut dengan dinamika sosial. Secara umum dinamika sosial merupakan suatu proses yang luas, lengkap dan menyeluruh yang mencakup suatu tatanan kehidupan manusia.
Terdapat beberapa konsepsi-konsepsi khusus mengenai pergeseran masyarakat dan kebudayaan, di antaranya proses belajar kebudayaan sendiri, proses evolusi sosial, dan proses difusi.
Kali ini akan dibahas lebih mendalam terkait proses difusi kebudayaan.
Pengertian Difusi
Difusi adalah salah satu bentuk penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ke tempat lainnya. Penyebaran ini biasanya dibawa oleh sekelompok manusia yang melakukan migrasi ke suatu tempat. Sehingga kebudayaan mereka turut melebur di daerah yang mereka tuju.
Menurut antropolog W.A. Haviland, difusi adalah penyebaran kebiasaan atau adat istiadat dari kebudayaan satu ke kebudayaan lain. Hal ini berlangsung dengan menggunakan teknik meniru atau imitasi.
Sementara, dalam modul "Antropologi SMA" dikatakan bahwa difusi adalah peristiwa penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu masyarakat ke masyarakt lainnya. Bentuk penyebaran kebudayaan tersebut dapat terjadi dengan berbagai cara, antara lain:
- Adanya individu-individu tertentu yang membawa unsur-unsur kebudayaannya ke tempat yang jauh. Misalnya para pelaut yang singgah di suatu wilayah atau para pemuka agama yang menyebarkan agamanya ke daerah lain. Mereka pergi jauh ke suatu tempat dan mendifusikan budaya-budaya yang mereka anut.
- Penyebaran unsur-unsur kebudayaan yang dilakukan oleh individu-idividu dalam suatu kelompok dengan adanya pertemuan antara individu-individu kelompok yang lain. Di sinilah terjadi proses difusi budaya di mana mereka saling mempelajari dan saling memahami antara budaya mereka masing-masing.
- Cara lain adalah adanya bentuk hubungan perdagangan, di mana para pedagang masuk ke suatu wilayah dan unsur-usur budaya pedagang tersebut. Dengan begitu, kebudayaan para pedagang tersebut masuk ke dalam kebudayaan penerima tanpa disengaja.
Macam-macam Cara Difusi
Difusi kebudayaan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu simbiotik, penetrasi damai, dan penetrasi paksa. Ketiganya memengaruhi bagaimana suatu budaya dapat diterima oleh masyarakat.
Simbiotik
Simbiotik artinya peristiwa bertemunya dua individu dari masyarakat yang berbeda, namun tidak mengubah bentuk kebudayaannya masing-masing. Sehingga, memungkinkan masyarakat untuk bertemu dan hidup berdampingan dengan dua unsur kebudayaan yang berbeda.
Penetrasi damai
Penetrasi damai atau pasifigue penetration adalah proses masuknya suatu kebudayaan dari suatu masyarakat tanpa disertai paksaan. Kebudayaan akan diterima apabila dianggap baik oleh masyarakat setempat dan akan ditinggalkan jika dianggap buruk.
Penetrasi paksa
Penetrasi paksa atau penetration violence merupakan difusi budaya dengan cara paksaan, melalui penjajahan atau peperangan. Cara ini beresiko merusak kebudayaan masyarakat penerima dan menyebabkan goncangan sosial.
Proses Difusi Kebudayaan
Difusi antarbudaya dapat terjadi dalam banyak cara hal, mulai dari migrasi sejumlah populasi, perkawinan, hingga melalui buku atau media elektronik. Namun, secara umum terdapat dua kategori proses difusi, yaitu difusi langsung dan difusi tidak langsung.
Difusi langsung
Difusi langsung terjadi apabila dua budaya sangat dekat satu sama lain, sehingga menghasilkan perkawinan, perdagangan, atau bahkan peperangan antarbudaya tersebut.
Difusi tidak langsung
Difusi tidak langsung terjadi apabila sifat-sifat tertentu diturunkan dari satu budaya melalui perantara ke budaya lain, tanpa adanya kontak langsung. Di era informasi saat ini, difusi tidak langsung begitu umum terjadi dan penyebarannya bisa dilakukan melalui media sosial atau media massa.
Dampak Difusi Kebudayaan
Difusi dapat berdampak positif ataupun negatif bagi sekelompok masyarakat. Adapun dampak positif difusi kebudayaan, seperti tersebarnya teknologi mutakhir di seluruh dunia yang memiliki dampak besar pada peradaban dunia.
Di samping itu, difusi kebudayaan juga bisa berdampak negatif, seperti bergesernya nilai sakral atau dogma, manipulasi dan keserakahan, kapitalisme, hingga terkikisnya nilai-nilai humanisasi.
Contoh Difusi Budaya
Ada banyak contoh difusi kebudayaan, di Indonesia, misalnya masuknya unsur budaya timur dan barat ke Tanah Air terjadi melalui teknik imitasi atau meniru. Penyebaran agam Islam dilakukan melalui perdagangan, yang disertai dengan prinsip kejujuran. Selain itu, model berpakaiannya pun lambat laun ditiru oleh masyarakat setempat.