Sarkasme Adalah Majas yang Ditujukan untuk Menyindir, Ini Contohnya

/home/ubuntu/Pictures/antarafoto/cropping/production/original/ANT20190928051.jpg
Sejumlah jurnalis yang tergabung dalam Aliansi Jurnalis Independen (AJI) berunjuk rasa di Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (28/9/2019). Mereka menyerukan sejumlah aspirasi diantaranya 'Usut dan Hukum Pelaku Kekerasan Terhadap Jurnalis', 'Hentikan Intimidasi serta Kriminalisasi Terhadap Jurnalis' dan 'Bebaskan Dandhy Dwi Laksono dari Segala Tuduhan Sebagai Bentuk Penghargaan Terhadap Kebebasan Berekspresi' unjuk rasa ini mengandung pesan sarkasme kepada pemerintah. Adapun sarkasme adal
Editor: Safrezi
19/1/2022, 08.47 WIB

Pernahkah Anda mendapat sindiran dari kerabat atau rekan sejawat bahkan atasan dalam dunia kerja? Ternyata sindiran sudah masuk dalam khazanah pola perbincangan di Indonesia. Sindiran dilakukan saat dalam situasi tertentu, dengan nada merendahkan bahkan memiliki tendensi untuk mencemooh.

Nama lain dari sindiran adalah sarkas atau sarkasme. Sehingga dapat diartikan bahwa sarkasme adalah sebuah ungkapan yang memiliki tendensi untuk mencemooh seseorang. Seseorang yang pandai menggunakan ungkapan sarkas bisa disebut sarkastik. Sarkas adalah bagian dari bahasa yang sudah digunakan sejak masa lampau.

Dalam istilah lain, sarkasme adalah ungkapan yang memiliki nada ironi dan sindiran. Sarkasme telah menjadi bagian dari bahasa manusia selama ribuan tahun. Sarkas adalah variasi dari pembicaraan secara terang-terangan.

Di sisi lain, sarkasme adalah ungkapan yang juga menjadi bahan pembicaraan dalam pembahasan hal-hal yang tidak berjalan seperti yang diekspektasikan. Sarkasme juga dapat diartikan sebagai ungkapan yang tak hanya dikenali dengan kata-kata tapi juga melalui nada suara, ekspresi wajah, dan konteks lainnya.

Tidak jauh beda dengan sindiran, sarkasme adalah ungkapan hati yang berlandaskan pada pendengar atau pembaca untuk terlibat dalam lelucon semata.

Sejarah Kemunculan Kata Sarkasme

Istilah sarkasme sejatinya telah melalui perjalanan yang panjang. Berbagai literasi mencatat, kata sarkasme sudah muncul semenjak masa peradaban Yunani kuno.

Hal itu dirunut dari kemunculannya yang berarti sark, apabila dirujuk dengan Bahasa Yunani Kuno yang berarti "daging", dan asmos yang berarti "merobek". Jadi secara harfiah, sarkasme berarti "merobek daging". Tujuan dari sarkasme dimaksudkan untuk menyindir, atau menyinggung seseorang atau sesuatu. Sarkasme dapat berupa penghinaan dan celaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata kasar. Majas ini dapat melukai perasaan seseorang dengan kepahitan diksi yang digunakan dan hujatan yang getir.

Seorang sastrawan Rusia terkemuka, Fyodor Dostoyevsky, yang menyebut bahwa sarkasme adalah "pelarian terakhir dari orang-orang berjiwa bersahaja dan murni ketika rasa pribadi jiwa mereka secara kasar dan paksa dimasuki."

Sosok yang dikenal dengan karya-karyanya yang berpengaruh di abad ke-21 ini menyebut juga bahwa sarkasme adalah suatu tindakan ucapan yang memiliki kaitan erat dengan ironi.

Penjelasan Singkat Mengenai Sarkasme

Sebagaimana dikutip dari buku "Pengkajian Prosa dan Friksi" yang diterbitkan oleh Garudhawaca bahwa sarkasme adalah penggunaan kata-kata yang biasanya digunakan untuk mengejek atau mengganggu seseorang, atau untuk tujuan humor.

Sarkas adalah pernyataan ironis yang dimaksudkan untuk mengejek atau mengejek orang lain. Sarkasme adalah ejekan, sering kali berupa ironis atau sindiran, kadang-kadang dimaksudkan untuk melukai sekaligus menghibur.

Tata Cara Penggunaan Kata Atau Kalimat Sarkasme

Penggunaan sarkasme umumnya bergantung pada isyarat verbal kata yang dilontarkan. Umumnya bernada mengejek yang berujung pada empati seseorang dan acap kali keluar konteks dari yang dinyatakan. Seperti halnya sindiran, sarkasme tergantung pada pendengar atau pembaca untuk terlibat dalam lelucon . Sarkas adalah ucapan yang tidak tulus.

Agar mudah memahami kalimat yang mengandung sarkasme, seseorang dapat memperhatikan intonasi nada suara lawan bicaranya, raut muka, dan intuisi dalam membaca isi kepala mereka tentang apa yang dimaksud pembicara dan bagaimana perasaan pembicara tentang hal itu. Namun, beberapa orang berjuang untuk memahami sarkasme dan cenderung berpikir pembicara benar-benar berarti apa yang dia katakan.

Contoh Kalimat yang Bernada Sarkasme

"Indah sekali menjadi koruptor, biaya hidupnya ditanggung negara karena tinggal di penjara."

"Bisakah Anda melakukannya lebih lambat?"

Perbedaan Sarkasme dan Satiran

Ternyata sarkasme dan satire merupakan hal serupa namun tetap memiliki perbedaan mendasar di antara keduanya. Seperti dikutip dari buku Ungkapan Satire dan Sarkasme dalam Charlie Hebdo tulisan Sri Ratnawati, satire pada dasarnya digunakan untuk menyindir secara halus, bahkan bisa dijadikan sebagai lelucon.

Hal itu dapat disimpulkan bahwa satire tidak melukai hati seseorang. Kebalikannya, ungkapan satire dapat membuat orang tertawa dan lahirlah rasa senang. Selain itu, satire biasanya disampaikan dalam bentuk ironi, yaitu menyatakan suatu hal tetapi dalam bentuk sebaliknya.

Oleh karenanya, ungkapan satire berkebalikan dengan sarkasme. Karena sarkasme adalah majas yang dimaksudkan untuk menyindir, menyinggung, dan mengolok-olok seseorang atau sesuatu. Sarkasme dapat berupa penghinaan yang mengekspresikan rasa kesal dan marah dengan menggunakan kata-kata yang pedas.

Contoh Kalimat yang Mengandung Majas Satire

"Nikmat sekali makan di sini, sampai tikus dan kecoa saja ikut bergabung dengan kita."

"Maklum, namanya juga ahli neraka, pasti dengan dosa mereka sudah tidak takut."