1.745 Kasus Baru Covid RI, Lonjakan Pasien di Jakarta Tembus 1.000

ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Umat Katolik duduk menjaga jarak saat mengikuti Misa Malam Natal di Gereja Katedral, Jakarta, Jumat (24/12/2021). Selain membatasi kapasitas sebanyak 650 jemaat atau 40 persen dari total kapasitas, pihak Gereja Katedral Jakarta juga mengadakan Misa Malam Natal secara daring sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
19/1/2022, 18.17 WIB

Penularan Covid-19 di Indonesia terus melonjak sejak pergantian tahun. Pemerintah melaporkan 1.745 kasus baru corona pada Rabu (19/1), tertinggi sejak 19 September 2021 yakni 1.954 orang. 

Penularan lokal masih mendominasi lonjakan Covid-19 hari ini yakni 1.458 orang. Sedangkan 287 pasien baru merupakan Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN).

Dari sebaran daerahnya, Provinsi DKI Jakarta menyumbang kasus harian terbanyak yakni 1.012 orang. Lonjakan kasus di ibu kota ini merupakan yang tertinggi sejak 18 Agustus yakni 1.029 orang. 

Kasus harian di Jakarta juga melonjak sekitar 50% sejak Selasa (18/1) yakni 670. Penularan lokal di Jakarta pada hari ini mencapai 745 orang, sedangkan 267 didapatkan dari perjalanan luar negeri.

Sedangkan kasus nasional hari ini didapatkan dari pemeriksaan terhadap 152.016 orang. Adapun rasio positif Covid-19 yang diperoleh menjadi 1,15%.

Adapun kasus kematian pasien corona juga bertambah 9 orang hari ini. Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur sama-sama menyumbang dua kasus meninggal.

Berikutnya, angka kesembuhan pasien corona meningkat 504 orang. DKI Jakarta menyumbangkan kenaikan jumlah kasus pulih terbanyak secara harian yakni 390 orang.

Pemerintah juga melaporkan kasus aktif Covid-19 bertambah 1.232 menjadi 10.796 orang. Selain itu ada pula 5.814 yang saat ini berstatus suspek virus corona.

Lonjakan kasus Covid-19 ini juga bersamaan dengan masuknya varian Omicron ke Indonesia. Penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron belum juga mereda. Bahkan pada hari ini, kasus positif varian baru tersebut bertambah menjadi 882 orang.

Seiring dengan peningkatan kasus itu, pemerintah menjamin ketersediaan obat Covid-19. Hal ini untuk mengantsipasi terjadinya gelombang penularan virus corona. Beberapa di antaranya adalah antivirus Molnupiravir dan Paxlovid.

"Diharapkan April atau Mei 2022 sudah mulai menjadi produksi dalam negeri," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Reisa Broto Asmoro.

(Catatan Redaksi: Judul artikel telah diubah pada Kamis (20/1) pukul 18.50 WIB untuk memperbaiki jumlah kasus menjadi 1.745)