Jumlah sekolah di DKI Jakarta yang menghentikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terus bertambah. Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 86 Jakarta harus menghentikan PTM hingga 28 Januari akibat tiga siswa dan dua guru positif Covid-19.
Temuan kasus berasal dari salah satu orang tua siswa kelas XI yang meminta izin anaknya tak ikut PTM karena salah satu anggota keluarganya terinfeksi Covid-19. Awalnya, siswa tersebut dinyatakan negatif corona, namun usai menjalani tes ulang ia positif terkena SARS-CoV-2.
“Kami langsung mengambil tindakan untuk meliburkan sementara kelas XI IPA 2 mulai Selasa (18/1),” kata Kepala Sekolah SMAN 86, Sunaryo di Jakarta, Rabu (26/1) dikutip dari Antara.
Belakangan, dua siswa lain kembali positif setelah menjalani tes swab PCR mandiri. Selain itu dua orang guru juga dinyatakan positif corona pada Kamis (20/1).
Oleh sebab itu, setelah rapat dengan Suku Dinas Pendidikan dan Puskesmas, PTM untuk sementara ditiadakan mulai 24-28 Januari. Sedangkan para siswa akan menjalani pembelajaran secara daring.
Meski demikian, Sunaryo belum bisa memastikan asal penyebaran virus yang menulari para guru. “Kami tidak bisa memastikan sesuatu yang belum pasti,” katanya.
Secara total, jumlah sekolah tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) hingga SMA di Jakarta yang menghentikan PTM mencapai 90 lokasi. Sedangkan 18 berada di wilayah Jakarta Pusat.
Kepala Suku Dinasi Pendidikan II Jakarta Pusat Uripasih mengatakan 18 sekolah yang ditutup terdiri dari SD,SMP, dan SMA. "Sementara dialihkan menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).
Sedangkan 37 siswa dan 18 sekolah menjalani isolasi mandiri di rumah serta di Rumah Sakit Darurat Covid-19 Wisma Atlet. Sedangkan penelusuran kasus dilakukan kepada murid sekelas dan pengajar.