Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengajukan nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon kepala Otorita Ibu Kota Negara (IKN). Pengajuan tersebut telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri kepada Presiden Joko Widodo.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan Ahok memenuhi syarat dan berpengalaman untuk memimpin ibu kota baru. Meski demikian, partai menyerahkan keputusan tersebut kepada Jokowi.
"Beliau (Ahok) punya kepemimpinan yang cukup baik selama menjadi Wakil Gubernur dan Gubernur di Jakarta," kata Hasto di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Kamis (27/1) dikutip dari Antara.
Hasto mengatakan perlu pemimpin yang berani, visioner, paham kultur bangsa, serta memiliki tata kelola yang baik dalam mengelola IKN Nusantara. Selain itu Kepala Otorita juga perlu memadukan konsep samrt city dengan aspek budaya bangsa Indonesia.
"Juga pandangan geopolitik di mana sejak zaman Bung Karno, Kalimantan ditempatkan sebagai koridor strategis membangun Indonesia," katanya.
Sebelumnya beberapa nama seperti Tri Rismaharini hingga Abdullah Azwar Anas juga digadang menjadi calon Kepala Otorita IKN. Hasto mengatakan nama seperti Risma juga bisa memenuhi syarat.
"Karena ada kriteria calon yang diusulkan memiliki latar belakang kepala daerah dan arsitek. Kalau kami melihat memang beliau (Risma) memenuhi syarat," ujarnya.
Sedangkan Jokowi telah membentuk tim kecil guna membantu proses pemilihan Kepala Otorita IKN. Tim kecil tersebut tidak melakukan seleksi namun akan memberikan evaluasi, masukan, dan pertimbangan kepada Kepala Negara.
"Ada tim kecil yang Bapak Presiden tunjuk (membantu proses penunjukkan)," kata Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin kepada wartawan, Rabu (26/1). Meski demikian ia belum menjelaskan siapa saja yang membantu Presiden dalam tim tersebut.