Kasus Covid-19 RI Melonjak 17.895 Orang, 85% Berasal dari 3 Provinsi

ANTARA FOTO/Fauzan/rwa.
Pasien COVID-19 tiba untuk menjalani isolasi di Hotel Singgah COVID-19, Curug, Kabupaten Tangerang, Banten, Senin (31/1/2022).
2/2/2022, 18.52 WIB

Penularan Covid-19 di Indonesia belum menunjukkan tanda-tanda mereda dalam beberapa pekan terakhir. Pemerintah mengumumkan kasus corona RI bertambah 17.895 orang pada Rabu (2/2). 

Angka ini merupakan yang tertinggi sejak 25 Agustus 2021 lalu yakni 18.671 pasien baru. Sebanyak 15.329 atau 85,6% dari total penularan yang dilaporkan hari ini berasal dari DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

DKI Jakarta menyumbangkan kenaikan harian terbanyak yakni 9.132 pasien baru. Kasus di ibu kota bertambah hampir 43% dari Selasa (1/2) yakni 6.391 orang.

Di bawahnya adalah Jawa Barat yang melaporkan 3.739 kasus baru dan Banten dengan 2.451 pasien baru. Meski demikian, kasus baru di Jabar menurun dari 4.249 kemarin.

Total kasus nasional yang didapatkan hari ini berasal dari pemeriksaan terhadap 226.958 orang. Ini berarti rasio positif corona yang didapatkan hari ini mencapai 7,88%.

Adapun angka kematian pasien Covid-19 hari ini bertambah 25 orang. DKI Jakarta menyumbangkan kenaikan kasus meninggal terbanyak secara harian yakni 11 orang.

Sedangkan angka kesembuhan pasien hari ini bertambah 5.110 orang. Angka terbanyak berasal dai Jakarta yang melaporkan 4.185 orang pulih.

Pemerintah juga melaporkan kasus aktif Covid-19 bertambah 12.760 menjadi 94.109 orang. Selain itu ada pula 12.482 yang saat ini berstatus suspek virus corona.

Lonjakan Covid-19 saat ini bersamaan dengan masuknya varian Omicron ke Indonesia. Pemerintah memperkirakan, pasien corona di rumah sakit akan ikut meningkat, bahkan lebih tinggi dari Juli lalu saat varian Delta memuncak.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memperkirakan kasus harian corona bisa meningkat lebih dari tiga kali lipat dari puncak Delta. Hal ini bisa terjadi apabila masyarakat tak berhati-hati.

Adapun puncak kasus varian Delta pertengahan tahun lalu mencapai 56 ribu pasien.  "Kami coba analisa jumlah rawat inap rumah sakit di Indonesia dapat lebih tinggi dari Delta," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (31/1).