Presiden Joko Widodo akan berkemah di titik nol Ibu Kota Negara (IKN), Kalimantan Timur dalam waktu dekat ini. Gubernur Isran Noor mengatakan rencana tersebut disampaikan langsung Presiden kepada dirinya beberapa hari lalu.
Isran mengatakan dirinya menggelar rapat singkat bersama Jokowi dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno di VIP Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan pada Senin (31/1) lalu. Rencana bermalam tersebut juga akan digunakan Presiden untuk bertemu sejumlah tokoh adat.
"Waktunya masih diatur, tapi tidak lama lagi,” kata Isran pada Rabu (2/2) seperti dikutip dari laman resmi Pemprov Kaltim.
Saat berkemah Jokowi akan bertemu tokoh adat Kutai, Dayak, Paser, Berau, Banjar, Bugis, hingga Jawa. Nantinya akan ada penampilan karya seni dari beragam suku serta doa bersama untuk kelancaran pemindahan ibu kota.
Isran mengatakan seluruh proses penyelenggaraan akan dibiayai Kemensetneg. Sedangkan pengaturan lokasi akan dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum, Tentara Nasional Indonesia, serta Polri.
Dia menyambut baik rencana mantan Wali Kota Solo itu berkemah di titik nol IKN. Apalagi Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) telah mengesahkan UU IKN pada pertengahan Januari lalu. “Ini berkah luar biasa buat Kaltim dan pemerataan pembangunan Indonesia,” katanya.
Sebelumnya Jokowi telah menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat dan adat Kalimantan Timur di Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1). Pada pertemuan tersebut Presiden Jokowi mendengarkan aspirasi dan harapan para tokoh masyarakat terhadap pembangunan IKN.
Beberapa tokoh yang hadir adalah Sultan Kutai Kartanegara Muhammad Arifin, Sultan Paser Muhammad Jarnawi, Kepala Adat Dayak Kenya Ajang Tedung, Ketua Kerukunan Bubuhan Banjar Syarifuddin HR, dan Wakil Ketua 2 Keluarga Kerukunan Sulawesi Selatan, Andi Singkeru.
Dalam pertemuan, tokoh adat dan masyarakat Kalimantan Timur meminta agar Jokowi melibatkan masyarakat adat dalam pembangunan IKN. Masukan berupa pentingnya memperhatikan kearifan lokal, penguatan sumber daya manusia, dan juga aspek budaya yang harus diperhatikan dan ditingkatkan di dalam pengembangan IKN.
“Tokoh masyarakat adat Kalimantan Timur sangat antusias dan mendukung penuh pembangunan IKN. Tentu ada masukan-masukan yang sangat berharga," tutur Deputi Bidang Pemantauan, Evaluasi, dan Pengendalian Pembangunan, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas, Taufik Hanafi, dalam keterangan resmi, Senin (31/1).