Pemerintah akan mengurangi durasi karantina untuk Pelaku Perjalanan Luar Negeri (PPLN) dalam waktu dekat. Bahkan, pemerintah juga berencana menghapus karantina untuk pelaku perjalanan internasional pada 1 April mendatang.
"Jika situasi terus membaik dan vaksinasi terus meningkat, tidak tertutup kemungkinan pada 1 April atau sebelum 1 April, PPLN tidak akan lagi menerapkan karantina terpusat," kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers daring, Senin (14/2).
Namun, hal ini akan bergantung pada situasi Covid-19. Ia pun berharap seluruh pihak dapat berupaya dalam mengendalikan penyebaran kasus corona.
Adapun, pengurangan durasi karantina akan dilakukan secara bertahap. Pada pekan depan, masa karantina untuk WNI dan WNA yang telah vaksinasi dosis penguat (booster) akan dikurangi menjadi tiga hari.
Namun, PPLN tetap harus menjalankan tes Covid-19 awal (entry test) dan tes Covid-19 akhir (exit test). Exit test dilakukan pada pagi di hari ketiga.
"Tes PCR bisa keluar dalam beberapa jam," katanya.
Sementara, PPLN yang belum vaksinasi booster harus menjalankan karantina selama lima hari. Exit test dilakukan pada hari kelima.
Selain itu, PPLN juga melaporkan kondisi kesehatan pada puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
Jika situasi corona terus membaik, pemerintah akan kembali menurunkan masa karantina menjadi tiga hari bagi seluruh PPLN mulai 1 Maret.
Luhut memastikan, pemerintah sangat berhati-hati dalam menetapkan kebijakan karantina bagi PPLN.
Sebelumnya, data Kementerian Kesehatan menunjukkan tambahan konfirmasi positif Covid-19 pada Minggu (13/2) mencapai 44.526 kasus.
Angka ini lebih rendah dibandingkan penularan pada Sabtu (12/2) yang mencapai 55.206 kasus, menjadikannya penularan harian tertinggi kedua sepanjang pandemi.
Dua provinsi mencatatkan kasus harian di atas 10.000 yakni DKI Jakarta dan Jawa Barat.
Adapun Banten dan Jawa Timur masing-masing mencatatkan kasus harian di atas 5.000 pasien positif. Kasus tambahan Covid-19 juga terjadi di seluruh provinsi di Indonesia. Provinsi Sulawesi Barat mencatatkan kasus paling sedikit yakni 13 konfirmasi positif.
Sementara itu, sebanyak 111 kematian akibat Covid-19 terjadi pada hari ini. Provinsi DKI Jakarta mendominasi kasus kematian dengan 43 orang, diikuti oleh Bali dengan 17 kasus.
- Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan jumlah kematian hari sebelumnya yang mencapai 107 kasus.