Pemerintah memperluas pintu keberangkatan dan kedatangan internasional. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah membuka Bandara Juanda Surabaya dan Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali untuk pelaku perjalanan internasional WNI maupun WNA.
Selain itu, Bandara Juanda juga dibuka untuk keberangkatan dan kedatangan jemaah umrah."Bandara Ngurah Rai akan dibuka untuk WNA dan WNI dengan segala tujuan tidak hanya wisatawan," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (15/2).
Selain itu pintu laut Bali juga akan dibuka untuk WNI dan WNA yang menggunakan kapal pesiar (cruise) dan kapal layar (yacht). Namun, Luhut belum menjelaskan kapan pintu masuk internasional tersebut akan mulai dibuka.
Pada kesempatan yang sama, pemerintah juga mengurangi durasi karantina pelaku perjalanan internasional. Pada pekan depan, masa karantina untuk WNI dan WNA yang telah vaksinasi dosis penguat (booster) akan dikurangi menjadi tiga hari.
Namun, pelaku perjalanan tetap harus menjalankan tes Covid-19 awal (entry test) dan tes Covid-19 akhir (exit test). Exit test dilakukan pada pagi di hari ketiga. "Tes PCR bisa keluar dalam beberapa jam," kata Luhut.
Sementara, PPLN yang belum vaksinasi booster harus menjalankan karantina selama lima hari dengan tes terakhir dilakukan pada hari kelima. Selain itu, pelaku perjalanan juga melaporkan kondisi kesehatan pada puskesmas atau fasilitas kesehatan terdekat.
Jika situasi corona terus membaik, pemerintah akan kembali menurunkan masa karantina menjadi tiga hari bagi seluruh PPLN mulai 1 Maret. Bahkan, pemerintah juga berencana menghapus karantina untuk pelaku perjalanan internasional pada 1 April mendatang.
"Jika situasi terus membaik dan vaksinasi terus meningkat, tidak tertutup kemungkinan pada 1 April atau sebelum 1 April, PPLN tidak akan lagi menerapkan karantina terpusat," ujar dia.
Namun, hal ini akan bergantung pada situasi penularan Covid-19. Oleh sebab itu Luhut berharap seluruh pihak dapat berupaya dalam mengendalikan penyebaran kasus corona.