Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945. Tahun 2022, Indonesia akan merayakan ulang tahun kemerdekaan ke 77 tahun. Sebelum negara Indonesia merdeka, ada berbagai kota yang usianya lebih tua dari kemerdekaan. Kota di Indonesia ini sudah ada sejak zaman kemerdekaan, berikut daftar kota tertua di Indonesia.
Kota Tertua di Indonesia
1. Palembang, Sumatera Selatan
Palembang adalah kota tertua di Indonesia yang berusia sekitar 1337 tahun. Mengutip dari palembang.go.id, usia kota berdasarkan prasasti Sriwijaya atau prasasti Kedukan Bukit. Usia prasasti bertanggal 16 Juni 683 masehi. .
Kota Palembang didirikan oleh penguasa kerajaan Sriwijaya. Ketika itu, sebagian kota dikelilingi oleh air. Menurut data statistik tahun 1990, sekitar 52,24% tanah tergenang air.
Asal usul nama kota Pa-lembang berasal dari bahasa Melayu. Kata Pa atau Pe dalam Melayu adalah kata penunjuk untuk tempat atau keadaan. Sedangkan lembang artinya tanah yang rendah, lembah akar yang makin lama membengkak karena terendam air. Jadi, nama Palembang artinya suatu tempat yang digenangi air.
2. Salatiga, Jawa Tengah
Beberapa sumber menemukan asal-usul kota Salatiga berdasarkan prasasti. Di mana, hari jadi kota Salatiga, prasasti Plumpungan dibakukan tanggal 24 Juli tahun 750 Masehi. Ini sekaligus menjadikan Salatiga sebagai salah satu kota tertua di Indonesia.
Prasasti Plumpungan tertulis di batu besar. Ukuran batu sekitar 170 cm dan lebar 160 cm. Mengutip dari Salatiga.go.id, prasasti berada di dukuh Plumpungan, kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo.
Adapun i tulisan prasasti adalah ketetapan hukum status tanah suatu daerah yang disebut perdikan. Pemberian perdikan ini dilakukan oleh seorang raja. Perdikan menjelaskan tentang suatu daerah yang dibebaskan dari pajak atau upeti. karena desa tersebut berjasa pada seorang raja.
3. Kediri, Jawa Timur
Kota Kediri berada di urutan ketiga kota tertua di Indonesia. Sejarah berdirinya Kediri berdasarkan prasasti Kwak di dusun Kwak Desa Ngadirejo. Tanggal prasasti 27 Juli 879 Masehi ditetapkan oleh Rakai Kayuwangi sebagai daerah perdikan. Diperkirakan usia kota Kediri ini mencapai 1.142 tahun.
4. Kota Magelang, Jawa Tengah
Kota Magelang juga ditetapkan sebagai perdikan atau daerah istimewa. Penetapan prasasti Mantyasih tertulis tanggal 11 April 907 Masehi, oleh Raja Dyah Balitung. Penetapan prasasti kini menjadi hari jadi kota Magelang, sekaligus penanda bahwa Magelang bagian dari kota tertua di Indonesia.
Asal usul kota Magelang berasal dari kisah datangnya orang Keling (Kalingga) ke Jawa. Orang Keling memakai hiasan gelang di hidung mereka. Awan kata "ma" artinya memakai atau menggunakan. Jika diartikan kota Magelang adalah daerah yang didatangi orang-orang memakai gelang.
5. Banda Aceh, Sumatera
Banda Aceh termasuk kota tua di masa kerajaan Aceh Darussalam. Kota ini dibangun oleh Sultan Johan Syah, pada 1 Ramadhan 601 Hijriah atau 22 April 1205 Masehi.
Banda Aceh menjadi kota Islam tertua di Asia Tenggara. Selain itu kota yang dikenal sebagai Serambi Mekkah ini berperan dalam penyebaran agama Islam. Ketika masa kerajaan, kota Bandar Aceh Darussalam dikenal sebagai pusat pendidikan Islam. Kota ini banyak dikunjungi pelajar dari Timur Tengah, India, dan negara lainnya.
6. Surabaya, Jawa Timur
Mengutip dari Sejarahlengkap.com, kota Surabaya menjadi gerbang kerajaan Majapahit di muara Kali Mas. Tanggal 31 Mei 1293, pasukan Majapahit menang melawan kerajaan Mongol utusan dari Kubilai Khan. Tanggal tersebut dijadikan sebagai hari jadi kota Surabaya.
Simbol buaya dan hiu ini awalnya dari pasukan Raden Wijaya yang simbolnya Baya (buaya atau bahaya). Sedangkan simbol pasukan Mongol adalah ikan Sura (ikan hiu pemberani). Simbol ini bermakna berani menghadapi bahaya.
7. Baubau, Sulawesi Utara
Kota Bau-Bau di Sulawesi Utara dahulu merupakan bekas wilayah kesultanan Buton. Terdapat benteng terluas di Indonesia, yaitu Benteng Keraton Buton atau Benteng Wolio, di kota Baubau, Kabupaten Buton. Bau-Bau juga menjadi bagian dari kota tertua di Indonesia.
Mengutip dari Indonesia.go.id, luas benteng mencapai 23,375 hektare dan panjang keliling tembok mencapai 2.740 meter. Benteng ini lebih luas dari Candi Borobudur di Magelang, yaitu 15.129 hektare.
Benteng Wolio ini dibagun pada 1591-1596 pada masa Sultan Buton III La Sangaji, bergelar Sultan Kaimuddin. Tujuan pembuatan bentaeng adalah pembatas antara komplek istana dan benteng pertahanan.