Pidato Di Forum G20, Jokowi Minta Konflik Rusia-Ukraina Dihentikan
Dunia tengah berupaya memulihkan perekonomian akibat dampak pandemi Covid-19. Presiden Joko Widodo pun meminta negara di dunia untuk menghentikan rivalitas yang mengganggu pemulihan tersebut.
Ia pun menyoroti rivalitas yang membahayakan keselamatan dunia, seperti yang tengah terjadi di Ukraina. Untuk itu, ia meminta seluruh pihak untuk menghentikan ketegangan.
"Dalam situasi seperti ini bukan saatnya untuk rivalitas, bukan saatnya membuat ketegangan baru yang mengganggu pemulihan dunia," kata Jokowi dalam Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral Negara G20, Kamis (17/2).
Selain itu, ketidakpastian global harus dihadapi dengan sinergi dan kolaborasi antar negara. Ia mengajak anggota G20 untuk bekerja sama dalam mengendalikan inflasi yang meningkat, mengantisipasi kelangkaan dan kenaikan harga pangan, dan kelangkaan kontainer.
Apalagi dunia harus fokus dalam menyelamatkan dan membangkitkan dunia. Kemudian, para negara G20 harus mencegah terjadinya kelaparan. "Kita punya tugas melakukan tranformasi, mempercepat proses transisi menuju ekonomi baru," ujar Mantan Wali Kota Solo itu.
Sebagaimana diketahui, konflik antara Rusia dan Ukraina tengah memanas. Amerika Serikat dan negara-negara sekutu telah menyerukan warganya untuk meninggalkan Ukraina karena Rusia berpotensi melakukan invasi ke negara tersebut dalam waktu dekat.
Rusia memiliki 100 ribu tentara yang berkumpul di dekat Ukraina. Sekjen NATO memperingatkan risiko konflik sangat nyata. AS mengatakan, invasi Rusia bisa terjadi kapan saja, tetapi tidak tahu atau percaya bahwa Presiden Vladimir Putin telah memutuskannya.
Perwira tinggi militer Presiden Biden, Jenderal Mark Milley, telah memperingatkan skala pasukan Rusia akan menyebabkan sejumlah besar korban dan pertempuran di daerah perkotaan akan mengerikan.
Meski demikian, Ukraina kurang yakin dengan peringatan dari negara-negaa Barat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah mengimbau para pemimpin Barat untuk tidak menyebarkan "kepanikan".
Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.