Contoh Limbah Anorganik dan Keuntungan Daur Ulangnya

ANTARA FOTO/Basri Marzuki/wsj.
Seorang pekerja memilah limbah botol plastik berdasarkan jenisnya di Kelurahan Pengawu, Palu, Sulawesi Tengah, Jumat (12//6/2020). Pekerja limbah plastik di wilayah itu mengaku mengalami penurunan pendapatan dari memilah dan membersihkan plastik karena jumlah limbah yang dikumpulkan para pemulung menurun akibat pandemi COVID-19. ANTARAFOTO/Basri Marzuki/wsj.
Editor: Safrezi
17/2/2022, 14.51 WIB

Limbah adalah sisa proses produksi. Berdasarkan sifatnya, limbah dapat dibedakan menjadi limbah organik dan limbah anorganik. Limbah anorganik adalah limbah yang berasal bukan dari makhluk hidup.

Limbah anorganik merupakan limbah yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme. Contoh limbah anorganik adalah plastik, kaca, baterai, logam, dan styrofoam (gabus sintetis).

Contoh Limbah Anorganik

Adapun contoh limbah anorganik dijelaskan sebagai berikut.

1. Limbah Plastik

Limbah plastik adalah limbah yang terbuat dari plastik yang sudah tidak terpakai. Limbah plastik sangat berbahaya jika dibuang sembarangan. Limbah plastik tidak bisa membusuk karena tidak dapat didaur ulang oleh alam.

Akibatnya, limbah plastik dapat merusak ekosistem. Data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan bahwa sampah plastik di Indonesia mencapai 64 ton per tahun. Sebanyak 3,2 juta ton di antaranya dibuang ke laut.

Mengutip National Geographic, limbah plastik yang berada di laut terpapar oleh sinar matahari, angin, dan gelombang sehingga memecah sampah plastik menjadi partikel-partikel kecil. Akibatnya, ikan dan satwa laut turut mengonsumsi. Ikan yang mengonsumsi limbah plastik kemudian dikonsumsi oleh manusia sehingga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan.

Bahaya limbah plastik bagi lingkungan, antara lain:

  • Kantong plastik akan mengganggu jalur air yang meresap ke dalam tanah.
  • Menurunkan kesuburan tanah karena plastik menghalangi sirkulasi udara dalam tanah.
  • Hewan-hewan dapat terjerat dan mati karena limbah plastik.
  • Pembuangan sampah plastik menyebabkan aliran sungai tersumbat sehingga berpotensi menimbulkan banjir.
  • Menghirup asap dari pembakaran limbah plastik dapat menyebabkan kanker dan gangguan sistem pernapasan.

2. Limbah Kaca

Limbah kaca tergolong sampah yang berbahaya bila dibuang di sembarang tempat, karena dikhawatirkan terinjak atau melukai manusia atau hewan sekitar. Sampah kaca juga sangat sulit terurai di dalam tanah.

Kaca terbuat dari pasir silika yang dicampur dengan abu soda dan batu kapur. Melalui pemanasan, ketiga bahan tersebut dicampur dan dijadikan kaca. Mengutip Buku Pintar Etiket Hijau, bahan kaca bahkan butuh satu juta tahun untuk bisa terurai tanpa sisa.

Oleh sebab itu, limbah kaca dapat digunakan kembali atau didaur ulang menjadi barang yang bermanfaat. Limbah gelas atau kaca yang sudah pecah dapat didaur ulang menjadi barang-barang sama seperti barang semula atau menjadi barang lain, seperti botol yang baru, vas bunga, cindera mata, atau hiasan-hiasan lainnya yang mempunyai nilai artistik dan ekonomis.

3. Limbah Logam

Sampah atau limbah dari bahan logam seperti besi, kaleng, alumunium, timah, dan lain sebagainya dapat dengan mudah ditemukan di lingkungan sekitar. 

Limbah logam dapat dipisahkan dari timbunan sampah dan dapat didaur ulang menjadi barang-barang yang bernilai seni, dilebur kembali sebagai menjadi material asalnya, dan dimanfaatkan sebagai campuran semen dan sebagainya.

Mengutip buku Sustainable Me, limbah logam sebisa mungkin dipipihkan untuk menghemat ruang di tempat sampah. Kaleng logam yang mengandung lem, residu pelarut, dan larutan kimia berbahaya harus dibuang pada tempat sampah terpisah.

Sampah dari bahan kaleng dapat didaur ulang menjadi barang kerajinan yang bermanfaat, seperti vas bunga, gantungan kunci, celengan, dan lain-lain.

4. Limbah Baterai

Baterai dan lampu merupakan jenis limbah elektronik yang mengandung substansi berbahaya. Ketika baterai habis dibuang ke tempat pembuangan akhir atau landfill, baterai akan membusuk dan bocor. Saat baterai mengalami korosi, bahan kimianya meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah dan air permukaan.

Mengutip Aspek Teknis Daur Ulang Limbah, banyaknya variasi dan ukuran baterai membuat proses daur ulang bahan ini relatif sulit. Limbah baterai harus dipilih sesuai kesamaan jenisnya, karena tiap jenis memiliki teknik daur ulang yang berbeda. Baterai-baterai yang mengandung asam timbal dari kendaraan bermotor sering didaur ulang untuk diambil logam-logam yang ada di dalamnya.

Keuntungan Daur Ulang Limbah Anorganik

Keuntungan daur ulang limbah anorganik dijelaskan sebagai berikut.

  • Menghemat sumber daya alam. Daur ulang limbah anorganik dapat mengurangi penggunaan sumber daya alam sehingga lebih hemat.
  • Mengurangi pencemaran lingkungan. Limbah anorganik tidak dapat terurai sehingga dapat mencemari lingkungan. Dengan daur ulang, lingkungan menjadi bersih dari limbah anorganik.
  • Menciptakan lapangan kerja. Pengelolaan limbah anorganik membutuhkan sumber daya manusia. Maka dari itu, daur ulang limbah anorganik dapat menciptakan lapangan kerja dan berpotensi mengurangi pengangguran.
  • Melindungi ekosistem dan satwa liar. Daur ulang mengurangi kebutuhan untuk bahan mentah baru, sehingga mengurangi bahaya dan kerusakan yang terjadi pada ekosistem dan satwa liar.

Demikian penjelasan tentang limbah anorganik beserta contoh dan keuntungan dari hasil daur ulang limbah tersebut.