Pemerintah menyiapkan sejumlah paket wisata untuk menyukseskan gelaran MotoGP Mandalika pada 18-20 Maret mendatang. Salah satunya adalah paket nonton murah seharga Rp 1,5 juta.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno akan bekerja sama dengan pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat (NTB) untuk menghadirkan program yang tepat sasaran dan tepat manfaat.
Program tersebut termasuk berbentuk paket wisata menarik yang sudah mencakup penginapan di Gili Tramena, konsumsi, shuttle kapal dan bus, serta tiket menonton MotoGP, dengan harga Rp1,5 juta.
Hal ini dilakukan guna memaksimalkan 98 Sarhunta (Sarana Hunian Pariwisata) yang telah selesai dibangun oleh pemerintah, dan tersedia sekitar 6.000 kamar.
"Ini adalah opsi yang konkrit, yang riil, tadi kami hitung bersama dengan Pak Kadis untuk di homestay kita bisa menjual paket sekitar Rp1,5 juta, sudah termasuk menonton perhelatan MotoGP," kata Sandiaga dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (19/2).
Sandiaga mengatakan paket tersebut sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo bahwa MotoGP ini harus berdampak kepada seluruh masyarakat disegala lapisan, termasuk juga nanti pengelola homestay.
"Jadi saya tugaskan Pak Kadis segera kita luncurkan paket ini Rp 1,5 jt termasuk shuttle laut dan darat," tambahnya.
Mereka yang berencana menonton dari pukul 10.00 - 15.00 WITA akan berangkat dari Gili pukul 07.00 atau 08.00, dan kembali di pukul 06.00 atau 07.00 sudah ada di Pelabuhan Bangsal.
Sebagai informasi, untuk memudahkan penonton MotoGP dalam memperoleh penginapan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah membangun homestay dan merenovasi rusun.
Selain Sarhunta dan homestay, penginapan lain juga disiapkan termasuk dengan memanfaatkan cruise, camping ground, cabin, dan glamping.
Glamping (glamorous camping) ini merupakan salah satu akomodasi yang disiapkan guna menunjang perhelatan MotoGP 2022 sehingga diharapkan dapat memberikan layanan maksimal bagi wisatawan.
Akan ada dua paket yang ditawarkan di Glamping Kelana. Pertama, paket camping dimana tamu akan mendapatkan pengalaman menginap di tenda dan dapat menikmati fasilitas yang tersedia.
Untuk harganya sendiri mulai dari Rp 250.000.
Sementara untuk paket kedua yakni glamping, meliputi sarana transportasi dari Bandara ke Glamping Kelana, penginapan, dan menikmati fasilitas yang ada, dibanderol sekitar Rp 600.000.
Saat ini, Glamping Kelana baru ada 20 unit tenda dan akan terus ditambah. Targetnya akan ada 1.000 unit tenda dengan kapasitas 2.000 orang. Hal ini sebagai langkah alternatif dalam menghadapi melonjaknya permintaan dan antusiasme terhadap MotoGP.
Dukungan SMF untuk Homestay di Kuta Mandalika
Upaya untuk menyediakan homestay yang nyaman untuk penonton MotoGP tidak hanya dilakuan pemerintah tetapi juga pihak swasta termasuk PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF.
Direktur Operasional dan Keuangan SMF Trisnadi Yulrisman mengatakan Mandalika merupakan salah satu wilayah yang disasar SMF dalam pembiayaan homestay.
Perusahaan tersebut juga membidik lokasi di semua destinasi pariwisata, baik destinasi pariwisata super prioritas (DPSP), destinasi pariwisata prioritas, maupun destinasi wisata lainnya.
Pada tahun 2019 SMF telah menyalurkan dana sebesar Rp 500 juta kepada tujuh homestay di desa yang lokasinya tak jauh dari sirkuit Mandalika tersebut.
Menurut Trisnadi, berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monef), tingkat okupansi homestay di desa Kuta Mandalika pada Januari 2022 sudah full 100%.
Tamu menginap seluruhnya dari domestik, dengan mayoritas dari pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan dan Bali. Mayoritas tamu merupakan pekerja sirkuit Mandalika.
“Di Kuta Mandalika, di sana tidak ada satupun homestay yang kosong. Penuh sekarang, kalau bukan oleh wisatawan ya oleh pekerja sirkuit,” tutur Trisnadi dalam webinar bertajuk "Pariwisata Nasional 2022, pekan ini.
SMF sejak 2019 mulai menyalurkan pembiayaan homestay dengan menyasar seluruh pegiat pariwisata di desa-desa wisata.
Dana yang dialokasikan untuk program ini sebesar Rp 20,2 miliar dan hingga 11 Februari telah terealisasi sekitar Rp8,2 miliar dengan jumlah 100 debitur.