Seseorang berpotensi tertular virus corona lebih dari sekali atau reinfeksi Covid-19. Bahkan sejumlah kasus penularan corona di Indonesia merupakan reinfeksi atau tertular kembali.
Oleh sebab itu ahli memberikan saran agar peluang reinfeksi dapat diminimalkan. Ketua Pengurus Pusat Perhimpunan Alergi Imunologi, Iris Rengganis mengatakan selain melakukan vaksinasi, masyarakat tetap perlu mempertimbangkan asupan gizi yang diperoleh.
Menurut Iris, pilihan makanan menjadi penting selama masa pandemi Covid-19 lantaran virus tersebut menyerang lemahnya daya tahan tubuh. Makanan dengan gizi yang seimbang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
Iris memberi saran agar banyak mengkonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran. Selain itu, konsumsi protein dan juga lemak tetap diperlukan meski tidak dalam jumlah yang banyak. Sedangkan beberapa hal yang disarankan oleh Iris untuk dikurangi adalah konsumsi garam seperti gorengan dan juga konsumsi gula.
"Jadi virus enak dapet makan yang cukup ya padahal buat kita enak tapi membahayakan bisa menurunkan sistem imun kita," ujar Iris dalam diskusi virtual berjudul 'Re-Infeksi Covid-19: Apa yang terjadi pada tubuh kita?' pada Rabu (3/2).
Selain itu konsumsi nasi juga perlu dikurangi. Hal ini lantaran nasi mengandung gula dengan jumlah yang terbilang tinggi sehingga bisa memicu pertumbuhan virus Covid-19. Meski demikian, ia mengingatkan masyarakat tetap mengonsumsi karbohidrat secara teratur.
Adapun masyarakat yang sedang diet, tetap disarankan untuk lebih mengurangi konsumsi karbohidrat daripada menghilangkannya dari menu makan. Terakhir, ris menyarankan agar masyarakat melakukan olahraga ringan secara teratur.
Dikutip dari The Guardian, Rabu (2/2), reinfeksi Covid-19 dapat meningkatkan perlindungan. Meski begitu, belum jelas berapa lama perlindungan itu akan bertahan.
Pimpinan teknis Covid-19 Organisasi Kesehatan Dunia Dr Maria Van Kerkhove mengatakan lonjakan kasus Omicron terjadi karena ada potensi immune escape dalam tubuh. “Ini berarti orang dapat terinfeksi kembali jika mereka telah terinfeksi sebelumnya, atau mereka telah divaksinasi,” kata Van Kerkhove.