Menkes Minta G20 Bikin Standar Prokes Global di Tengah Pandemi

ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengikuti rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/1/2022).
8/3/2022, 15.10 WIB

Pandemi Covid-19 telah berlangsung selama tiga tahun. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin pun mengajak negara anggota G20 untuk membangun sistem kesehatan global.

Selain itu ia juga meminta negara G20 segera harmonisasi standar protokol kesehatan global. Hal ini dilakukan untuk memulihkan mobilitas orang dan barang secara global. 

Hal tersebut merupakan dua dari tiga prioritas Indonesia pada Presidensi G20 tahun ini.  Pertama, RI mendorong negara-negara untuk membangun sistem kesehatan global. Upaya ini dilakukan dengan sinergi keuangan, mobilisasi penanggulangan medis, dan meningkatkan sistem surveilans kesehatan global.

"Kita akan bangkit dengan membangun arsitektur kesehatan global yang lebih kuat yang akan melindungi generasi saat ini dan generasi yang akan datang," kata Budi dalam T20 The Indonesian Healthcare Future Forward yang disiarkan secara daring, Selasa (8/3).

Direktur Utama Bank Mandiri itu mengajak negara G20 untuk mencegah, mendeteksi, dan menanggapi pandemi di masa depan secara bersama. "Hal ini dapat dilakukan antara lain dengan mengoptimalkan platform berbagi data genomik yang terbuka dan terpercaya," ujar dia.

Kedua, Budi mengajak seluruh negara memiliki standar protokol kesehatan yang selaras bagi pelaku perjalanan internasional. Upaya ini dapat dilakukan dengan penerapan aplikasi digital sistem informasi kesehatan yang berlaku secara lintas batas.

Ketiga, Mantan Direktur Utama Bank Mandiri itu mengajak perluasan penelitian dan manufaktur kesehatan secara global. Perluasan manufaktur utamanya dilakukan untuk vaksin, terapi, diagnostik, dan alat pelindung diri. "Dunia menuntut cara berpikir baru tentang sistem kesehatan," ujar dia. Budi pun memastikan, Presidensi G20 Indonesia akan memastikan akses yang merata dan universal terhadap vaksin, diagnostik, dan terapeutik.

Pada beberapa waktu yang lalu, Budi juga sempat mendorong anggota G20 untuk membentuk dana global sektor kesehatan. Menurutnya, dana global diperlukan lantaran dunia memerlukan kekuatan dan kecepatan dalam menghadapi pandemi berikutnya.

Berbagai negara pun telah belajar menghadapi pandemi melalui Covid-19. "Kita harus memiliki kapasitas pendanaan untuk membuat keputusan dan menyalurkan uang saat terjadi krisis kesehatan di dunia," kata Budi.

Ia menyadari perlunya institusi dan infrastruktur pada sektor kesehatan. Namun, permasalahan finansial kerap menjadi hambatan dalam mengeksekusi kebutuhan yang ada.

Dalam kesempatan itu, Budi juga mengingatkan uang tidaklah cukup untuk menghadapi krisis. Sebagai contoh, Indonesia memiliki dana selama krisis, tapi tidak bisa mengakses ventilator, masker, hingga vaksin. "Untuk itu kita perlu transfer dana tersebut menjadi akses penanggulangan darurat kesehatan," ujar dia.

Reporter: Rizky Alika

Dalam rangka mendukung kampanye penyelenggaraan G20 di Indonesia, Katadata menyajikan beragam konten informatif terkait berbagai aktivitas dan agenda G20 hingga berpuncak pada KTT G20 November 2022 nanti. Simak rangkaian lengkapnya di sini.