Peradaban manusia sudah ada sejak berjuta tahun lalu. Sudah banyak generasi yang lahir, namun kini kita lebih sering mendengar istilah generasi baby boomers, X, Y, Z, dan alpha. Jika dilihat dari tahun kelahirannya, perbedaan generasi X, Y, Z dan dua generasi lain cukup mudah untuk diketahui.
Selain tahun kelahiran, ada juga hal lain yang membuat kelima generasi tersebut berbeda. Apa sajakah perbedaan antara kelima generasi itu? Berikut ini penjelasan seputar perbedaan keempat generasi tersebut.
Perbedaan Generasi X, Y, Z dan Generasi Lainnya
Berdasarkan penjelasan dalam Jurnal Pemikiran Islam, disebutkan bahwa sebenarnya tidak ada demografi khusus dalam menentukan kelompok generasi. Namun dalam Teori Generasi oleh Natali Yustisia, setidaknya ada lima generasi yang lahir pasca perang dunia kedua.
Generasi-generasi itu memiliki karakter yang cukup berberbeda. Berikut ini perbebedaan generasi X, Y, Z dan dua generasi lainnya.
1. Generasi Baby Boomers (1946 – 1964)
Generasi baby boomers adalah kelompok manusia yang lahir setelah perang dunia II. Generasi ini biasanya memiliki banyak saudara akibat banyaknya pasangan yang berani memiliki banyak keturunan.
Generasi baby boomers cukup adaptif, mudah menerima, dan menyesuaikan diri. Mereka yang masuk dalam kelompok ini biasanya dianggap sebagai orang lama yang memiliki banyak pengalaman hidup.
Baby boomers umumnya dididik oleh orang tua yang disiplin dan keras, sehingga memiliki kedisiplinan tinggi, mental kuat, prinsip kuat, serta berpegang teguh pada loyalitas dan dedikasi. Maka tidak heran, jika kita sering melihat orang tua yang masih menjalankan pekerjaan di bidang yang sama.
2. Generasi X (1965 – 1980)
Generasi X merupakan kelompok yang lahir di antara tahun 1965 – 1980. Tahun-tahun tersebut merupakan awal dari penggunaan personal computer, video games, televisi kabel, dan internet. Teknologi saat itu, masih menggunakan floppy disk atau disket sebagai penyimpanan.
Generasi ini juga dididik oleh orang tua yang disiplin. Hal tersebut yang membuat gen X memiliki karakteristik seperti mandiri, disiplin, kerja keras, dan mengutamakan karir. Gen X yang tumbuh di sekitar tahun 80an juga cenderung lebih kreatif, tangguh, dan solutif.
Karakter tersebut dipengaruhi oleh kondisi dunia yang pada saat itu sedang mengalami beragam krisik ekonomi. Sehingga mereka yang hidup di era tersebut harus bisa mandiri dan pintar dalam mencari peluang agar bisa hidup lebih baik.
Selain memiliki karakter baik, gen X juga memiliki beberapa tingkah laku negatif. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Jane Deverson menyebutkan generasi X memiliki tingkah laku negatif seperti tidak hormat pada orang tua hingga mencoba menggunakan ganja.
3. Generasi Y (1981 – 1994)
Generasi ini sering dikenal juga sebagai generasi milenial. Salah satu ciri generasi Y yaitu sering berkomunikasi menggunakan media dan teknologi digital. Hal tersebut dikarenakan gen Y tumbuh dan saat teknologi mulai maju.
Karakter lain yang dimiliki generasi ini antara lain kreatif, informatif, memiliki passion, dan produktif. Jika dibandingkan dengan generasi X, para milenial lebih nyaman dan bisa berteman baik dengan teknologi. Generasi ini terbiasa menggunakan teknologi dalam segala aspek hidupnya. Mulai dari mengakses portal pendidikan, belanja online, mengirim pesan singkat, hingga memesan transportasi online. Karakteristik lain dari gen Y yaitu mampu berkomunikasi secara terbuka.
Teknologi juga membuat generasi ini memiliki pandnagan politik dan ekonomi yang terbuka. Sehingga mereka akan cenderung lebih reaktif terhadap perubahan yang terjadi.
4. Generasi Z (1995 – 2010)
Generasi ini disebut juga sebagai Gen Z atau i-generation merupakan mereka yang lahir di tahun 1995 – 2010. Kelompok ini termasuk generasi up to date terhadap isu yang tersebar di media masa atau internet
Gen Z memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi lain. Dalam K- JTP: Vol. 06, No.01, dijelaskan bahwa generasi Z mempunyai karakter yang menyukai teknologi, fleksibel, lebih cerdas, dan toleran pada perbedaan budaya.
Generasi ini juga terhubung secara global dan berjejaring di dunia virtual. Meskipun terkenal open minded, namun generasi ini juga dketahui mempunyai karakter yang kurang baik, seperti lebih senang dengan budaya instan dan kurang peka terhadap esensi privat.
5. Generasi Alpha (2011 – 2025)
Generasi yang paling muda disebut sebagai generasi alpha. Mereka lahir di tahun 2011 – 2025. Generasi ini sangat terdidik karena sudah mengenyam pendidikan di sekolah sejak awal. Rata-rata orang tua dari generasi alpha termasuk dalam keluarga yang kaya.
Mereka juga sudah memiliki kecerdasan dalam menggunakan ponsel dan internet lebih sejak kecil. Anak-anak ini terbiasa dengan gadget, televisi, dan teknologi lainnya. Generasi alpha cenderung lebih cerdas dan cepat dalam memahami situasi serta bisa mengenali suatu hal dengan baik.
Generasi alpha juga bisa membaca dan menghafalkan alfabet sejak kecil. Mereka juga mampu berfikir lebih kritis dibandingkan generasi sebelumnya.
Teknologi yang sudah sejak kecil berteman dengan generasi alpha ternyata bisa membawa dampak kurang baik. Diantaranya, menyebabkan ketergantungan sehingga mereka sulit bersosialisasi dengan lingkungannya. Hal tersebut juga bisa meningkatkan risiko mental illness pada generasi ini.
Oleh sebab itu, peran orang tua menjadi sangat dibutuhkan dalam masa perkembangan dan pertumbuhan generasi ini. Orang tua dari generasi ini harus memiliki kemampuan ekstra, bisa berpikir kreatif, dan melakukan banyak pendekatan terhadap anak-anak dari generasi alpha.