Luhut Minta Masyarakat Vaksin Agar Lebih Bebas Saat Puasa dan Lebaran

Kemenko marvest
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan berharap, ibadah saat Ramadan dan Idul Fitri dapat berjalan dengan maksimal tanpa terjadi lonjakan kasus corona.
Penulis: Rizky Alika
Editor: Agustiyanti
14/3/2022, 20.24 WIB

Pemerintah terus mendorong vaksinasi Covid-19 dosis primer hingga penguat (booster). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, upaya ini dilakukan agar masyarakat dapat melaksanakan ibadah puasa dan Idul Fitri dengan lebih bebas.

"Semua lakukan vaksinasi legkap dan booster, terutama lansia dan komorbid sehingga nanti bisa melaksanakan ibadah puasa dengan lebih bebas," kata Luhut dalam konferensi pers daring, Senin (14/3).

Ia berharap, ibadah saat Ramadan dan Idul Fitri dapat berjalan dengan maksimal tanpa terjadi lonjakan kasus corona. Meski demikian, masyarakat tetap diminta tidak meninggalkan protokol kesehatan.

Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Jawa-Bali ini pun meminta masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi, baik dosis primer dan booster. Percepatan vaksinasi diperlukan selama dua pekan sebelum memasuki bulan puasa.

Ia pun meminta masyarakat tidak memilih jenis vaksin. "Semua sama efektifnya untuk berikan antibodi pada Covid-19," ujar Luhut.

Kementerian Kesehatan membuka peluang untuk melonggarkan protokol kesehatan saat Ramadan, yaitu jaga jarak saat beribadah. Namun, pelonggaran protokol kesehatan itu perlu diimbangi dengan protokol lainnya, seperti kewajiban membawa sajadah pribadi dan alat salat masing-masing.

"Misalnya pada kegiatan tertentu seperti aktivitas di tempat ibadah karena kita mau memasuki bulan Ramadan, mungkin jaga jarak sudah tidak lagi dijadikan salah satu indikator," kata Nadia dalam konferensi pers daring, Selasa (8/3).

Terkait kelanjutan penggunaan masker, pihaknya masih mengkaji kemungkinan tersebut. Pemerintah akan memastikan pelonggaran protokol kesehatan tidak akan dilakukan secara bersamaan.

Selain itu, pelonggaran protokol kesehatan akan dikaji berdasarkan tren Covid-19 hingga vaksinasi virus corona. "Pada prinsipnya kita cari titik keeseimbangan antara kepentingan kesehatan dan nonkesehatan," ujar dia.

Selain itu, Kementerian Kesehatan membuka kemungkinan pelaksanaan mudik saat Idul Fitri. Nadia mengatakan, hal ini telah disampaikan oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.

"Pak Menteri sampaikan mungkin pada Idul Fitri atau pada Ramadan kita bisa menjalankan ibadah yang sebelumnya tidak bisa kita lakukan. Kemungkinan untuk melakukan ibadah Ramadan itu memungkinkan, untuk mudik memungkinkan," katanya.

Pemerintah mencatat, vaksinasi covid-19 secara nasional hingga Senin (14/3) telah mencapai 347,41 juta dosis.  Vaksinasi dosis 1 telah diberikan sebanyak 193,47 juta dosis, 151,49 juta untuk dosis 2 dan sebanyak 2,45 juta dosis lainnya untuk vaksinasi gotong royong. Data lengkap dapat dilihat di bawah ini.

Reporter: Rizky Alika