Mayoritas warga di Lampung, Jawa Barat, dan Jawa Timur menolak wacana untuk menunda pelaksanaan Pemilu 2024 atau memperpanjang masa jabatan Presiden Joko Widodo hingga tiga periode.
Hal ini terungkap dari hasil jajak pendapat lembaga survei Charta Politika, yang dilakukan pada 27 Januari-2 Februari 2022 di Lampung, serta 3 - 9 Februari 2022 di Jawa Barat dan Jawa Timur.
Penelitian menggunakan multistage random sampling dengan jumlah sampel 800 responden di Lampung, 1210 responden di Jawa Timur, dan 1200 responden di Jawa Barat.
"Hampir 80% masyarakat Jawa Timur tidak setuju dengan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan Presiden dengan alasan kondisi ekonomi yang masih sulit akibat pandemi Covid-19," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya, dalam laporannya, Rabu (16/3).
Berdasarkan penelitian, 70,6% responden di Jawa Timur menyatakan tidak setuju terhadap wacana yang diusulkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar. Sementara 15,4% menyetujuinya, dan sisanya, 14% mengaku belum memiliki jawaban.
Sementara terkait dengan pelaksanaan Pemilu 2024 secara serentak untuk memilih anggota Legislatif, Presiden-Wakil Presiden, hingga Kepala Daerah, sebanyak 81,2% warga di Jawa Timur setuju dengan perhelatan ini, 14,9% menolak, dan 3,9% menjawab tidak tahu.
Pendapat serupa juga terlihat di Jawa Barat. Mayoritas responden, sekitar 65,3%, menolak perubahan jadwal Pemilu 2024. Sisanya, 14% responden setuju, dan 20,7% lainnya menyatakan belum tahu.
Mayoritas warga Jawa Barat juga menyatakan tidak keberatan dengan digelarnya pemilu secara serentak pada 2024. Survei menunjukkan ada 28,1% responden yang tidak setuju Pemilu 2024 digelar serentak. Sedangkan 68,6% setuju, dan 3,3% belum punya jawaban.
Di Lampung, sekitar 63,6% responden menolak penundaan Pemilu 2024. Dari keseluruhan warga yang terlibat penelitian, ada 21% responden yang setuju Pemilu 20204 ditunda, serta 15,4% lainnya menyatakan tidak tahu.
Mengenai pelaksanaan pemilu secara serentak, mayoritas warga Lampung pun setuju. Sebanyak 78,4% responden mengaku setuju, 18,1% tidak setuju, dan 3,5% tidak tahu.