Kasus Covid-19 terus menurun dalam beberapa pekan belakangan. Bersamaan dengan itu, Kantor Staf Presiden (KSP) mengusulkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100% perlu dilakukan kembali.
Hal ini karena sekolah perlu mempersiapan ujian agar berjalan dengan lancar. Belum lagi tidak semua guru mendapatkan fasilitas gawai serta internet dengan baik.
“Ini dikhawatirkan bisa membuat pelaksanaan ujian online tidak maksimal,” kata Tenaga Ahli Utama KSP Abraham Wirotomo dalam keterangan tertulis, Rabu (16/3).
Abraham menyarankan pemerintah daerah meningkatkan tes demi menepis kekhawatiran munculnya lonjakan kasus pada pelaksanaan sekolah tatap muka. Hasil tes bisa menjadi acuan apakah sekolah aman menggelar PTM atau tidak.
Dia mencontohkan tes bisa dilakukan pada 10% populasi sekolah atau kelas. Jika rasio positif Covid-19 di bawah 1%, maka tidak perlu ada tindakan khusus. Sedangkan jika rasionya berada pada rentang 1% sampai 5% maka satu kelas harus diisolasi.
“Jika di atas 5%, maka isolasi bisa dilakukan selama dua minggu,” katanya.
Abraham juga mengatakan situasi Covid-19 saat ini semakin terkendali. Hal tersebut terlihat dari turunnya status Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di beberapa wilayah serta angka reproduksi corona yang turun dari 1,09 menjadi 1,07.
Dia juga mengatakan bahwa pemerintah akan tetap berhati-hati dalam merelaksasi kegiatan termasuk PTM. Selain itu ia meminta vaksinasi di sekolah terus dilakukan agar siswa terlindungi dari corona.
“Angka kasus di Eropa yang lebih dulu relaksasi meningkat. Beberapa kota di Cina juga kembali lockdown. Fakta ini membuat Pemerintah tetap hati-hati,” katanya.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) telah mengizinkan penurunan kapasitas PTM di wilayah PPKM level 2 dari 100% menjadi 50% pada bulan lalu. Adapun, salah satu wilayah yang menerapkan PPKM level 2 ialah aglomerasi Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Sedangkan daerah PPKM level 2 dengan tingkat Covid-19 terkendali dapat melakukan sekolah dengan kapasitas siswa 100%.