Komisi XI Loloskan Isma dan Haerul jadi Calon Anggota BPK RI yang Baru

Komisi XI DPR telah selesai melakukan uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) calon anggota BPK.
Penulis: Abdul Azis Said
18/3/2022, 22.02 WIB

Komisi XI DPR sepakat untuk meloloskan Isma Yatun dan Haerul Saleh sebagai calon anggota Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang baru. Nama keduanya kemudian akan dibawa ke Sidang Paripurna untuk mendapat persetujuan.

"Total 112 (suara) dan absteinnya nol. Dengan demikian suara terbanyak ibu Isma Yatun 46 dan Haerul Saleh 37," kata Ketua Komisi XI DPR Dito Ganinduto dalam Rapat Pengambilan Keputusan Hasil Uji Kepatutan dan Kelayakan (Fit and Proper Test) Calon Anggota BPK, Jumat (18/3).

Penunjukkan Isma dan Haerul sebagai calon anggota BPK yang baru setelah melalui sesi fit and proper test selama dua hari. Dalam agendanya, terdapat 15 nama yang dijadwalkan ikut sesi uji ini, namun hanya 13 nama yang hadir.

Sementara itu, terdapat dua nama yang tidak hadir dan dinyatakan mengundurkan diri yaitu Blucer W. Rajagukguk dan Kristiawanto.

Dari hasil voting yang diberikan oleh 112 anggota Komisi XI yang hadir di Gedung DPR RI tersebut, dua calon anggota lainnya yakni Osbal Saragi Rumahorbo dan Dori Santosa mendapat perolehan suara masing-masing 18 dan 11 suara.

Sedangkan calon anggota lainnya yakni Priyono Dwi Nugroho, Moza Pandawa Sakti, Yves S. Palambang, Kukuh Prionggo, Syafri Adnan Baharudin, Dadang Suwanda, Adrin Guntura, Firmasnyah dan Rachmat Manggala Purba tidak mendapatkan suara.

Nama Isma maupun Haerul bukanlah orang baru. Wakil Ketua Komisi XI DPR Amir Uskara menyebut Isma merupakan calon incumbent yang sebelumnya sudah menjabat satu periode sebagai anggota BPK, sementara Haerul merupakan rekannya di Komisi XI DPR.

"Kita lihat ternyata ibu Isma Yatun sebagai incumbent di BPK masih mendapat simpati dari teman-teman Komisi XI mungkin karena kinerjanya yang diperlihatkan selama lima tahun terakhir sebagai anggota BPK," kata Uskara usai sesi pemungutan suara malam ini.

Sementara, keberhasilan Haerul menggaet suara terbanyak kedua dinilai tidak lepas karena latar belakangnya sebagai anggota Komisi XI. Kondisi tersebut membantu anggota Komisi XI yang melakukan seleksi bisa melihat langsung kinerja Haerul selama di Senayan.

Dengan terpilihnya kedua nama tersebut, Uskara mengharap kinerja BPK bisa semakin baik. Dia menyebut anggota komisi XI yang menyeleksi selama dua hari terakhir juga sudah memberikan sejumlah catatan bagi para calon.

"Masih banyaknya penerima WTP tapi masih berkasus itu yang banyak disoroti teman-teman dalam sesi fit and proper test kemarin dan hari ini," kata Uskara.

Isma Yatun merupakan calon petahana yang sebelumnya sudah menjalani satu periode sebagai anggota BPK. Masa jabatan perempuan 57 tahun itu akan habis pada April mendatang.

Sebelum menjadi anggota BPK RI pada tahun 2017, Isma pernah menjadi anggota DPR pada 2006 sampai 2017. Dia juga sempat menjadi anggota Komisi XI pada periode 2004-2006 serta anggota di Komisi VII dan Komisi X.

Sementara itu, Herul Saleh saat ini masih menjabat sebagai anggota Komisi XI untuk periode 2020-2024. Sebelum memulai kariernya di Senayan, anggota DPR fraksi Gerindra itu juga sempat mencalonkan sebagai Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara pada 2013.

Reporter: Abdul Azis Said