Salah satu cara untuk keluar dari pandemi COVID-19 yang melanda adalah terciptanya kekebalan kelompok lewat vaksin.
Para ahli menyatakan bahwa kekebalan kelompok akan terbentuk apabila 80% populasi sudah divaksinasi. Di negara berpenduduk ratusan juta jiwa seperti Indonesia, vaksinasi bukan hal mudah untuk dilakukan.
Indonesia merupakan negara kepulauan dengan penduduk terpadat ke-4 di dunia. Dapat anda bayangkan berapa banyak waktu, tenaga, dan biaya yang dibutuhkan untuk dapat melakukan vaksinasi kepada lebih dari 273 orang yang tersebar di 17 ribu pulau.
Dengan kondisi yang ada, program vaksinasi COVID-19 di Indonesia tentu harus terjamin baik dari segi pelaksanaan maupun pendataan. Tanpa pendataan yang rapi dan mudah di-update, program vaksinasi pasti akan mandek karena akan sulit untuk menentukan baseline, benchmark, dan goals yang hendak dicapai.
Apakah mustahil untuk menciptakan pendataan yang rapi dan mudah diperbaharui di Indonesia? Jelas tidak! Nyatanya, upaya menciptakan ekosistem data yang mumpuni telah dilakukan berbagai pihak sejak awal vaksinasi digelar pada 2021.
Salah satu contohnya adalah kerja sama PT Telkom Indonesia (Persero) dan PT Bio Farma (Persero). Kolaborasi dua perusahaan dalam negeri ini berhasil melahirkan pusat data vaksinasi yang dinamai SDVC (Satu Data Vaksinasi COVID-19).
Sistem ini hadir untuk mengintegrasikan data dari berbagai sumber ke satu tempat demi menghindari informasi data ganda.
SDVC berperan melakukan filtering data penerima vaksin (by name, by address), memetakan supply dan distribusi vaksin, serta memonitoring pelaksanaan vaksinasi. Berkat adanya SDVC, dapat terlihat siapa saja yang sudah atau belum menerima vaksin.
Data yang ditampilkan lengkap dengan detail tanggal, jenis vaksin, dan jumlah suntikan yang sudah diterima. Kehebatan SDVC tak berhenti di situ, sistem ini juga dapat mengetahui seseorang tengah menderita penyakit atau tidak dan merekomendasikan jenis vaksin yang paling cocok untuk seseorang.
SDVC juga memungkinkan otoritas untuk memberikan himbauan agar tetap di rumah dan menjaga protokol kesehatan.
Lantas bagaimana dengan keamanan datanya? Eits, tenang dulu. Kehebatan SDVC sudah lengkap dengan sistem keamanan datanya yang terjamin.
Data-data yang dikumpulkan akan disimpan dalam sistem komputasi awan yang berbeda-beda atau multi-cloud dan multi-zone. Data dalam cloud tersebut hanya dapat diakses oleh pemerintah dan pihak yang berwenang dalam penanganan pandemi.
Jadi buang jauh-jauh kekhawatiran anda terhadap keamanan data yang tersimpan di SDVC. Dengan kecanggihan dan keamanannya, tidak berlebihan bila SDVC dianggap sebagai paket komplit.
Berkat adanya SDVC, ketidakjelasan pendataan selama program vaksinasi di Indonesia dapat dihindari. Adanya SDVC juga menumbuhkan optimisme dalam benak masyarakat bahwa respon terhadap pandemi akan semakin baik seiring berjalannya waktu.
Dengan upaya maksimal dari semua elemen, diharapkan Indonesia segera terbebas dari pandemi COVID-19.