Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape beserta Ibu Rachael Marape di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (30/03). Dalam pertemuan itu, kedua negara membahas beberapa nota kesepahaman, salah satunya pada bidang kelistrikan.
Kerja sama pada bidang kelistrikan dilakukan antara PLN dan PNG Power untuk memasok secara sementara listrik dari Jayapura ke Vanimo. Kemudian, kedua negara membahas nota kesepahaman pembukaan rute penerbangan Jayapura ke Port Moresby dan Merauke ke Port Moresby.
"Kami membahas upaya penguatan kerja sama bilateral di berbagai bidang," kata Jokowi saat keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (30/3).
Selain itu, ada nota kesepahaman bea cukai dan kemaritiman. Kemudian, kedua negara mendiskusikan hal lain, yaitu kerja sama kesehatan. Jokowi mengatakan, Indonesia mendukung Papua Nugini untuk memperkuat ketahanan nasional bidang kesehatan.
Adapun, dukungan diberikan melalui kemitraan antara otoritas obat dan makanan kedua negara. "Perusahan farmasi Indonesia juga menunjukkan minat untuk masuk memasarkan produknya di pasar Papua Nugini," ujar dia.
Selanjutnya pada bidang pertahanan, Jokowi berharap kedua negara dapat membuka kesempatan kerja sama militer. Kedua negara juga membahas pentingnya penguatan konektivitas antara kedua negara, baik di darat, laut, dan udara
Jokowi berharap, terbuka peluang bagi perusahaan konstruksi Indonesia untuk membangun sarana konektivitas dan infrastruktur di Papua Nugini. Presiden juga berharap adanya perjanjian investasi bilateral untuk memfasilitasi dan memberikan keamanan bagi investor di kedua negara.
Untuk itu, orang nomor satu di RI itu meminta Menteri Badan Usaha Milik Negara, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Menteri Perdagangan, dan pengusaha untuk melakukan misi perdagangan dan investasi di Papua Nugini dalam waktu dekat.
Selanjutnya, kedua pemimpin menyinggung peningkatan nilai perdagangan kedua negara pada 2021 sebesar 87% dibandingkan tahun sebelumnya. "Ini memberikan harapan dan optimisme terhadap pemulihan ekonomi pasca pandemi," ujarnya.
Jokowi memperkirakan, banyak peluang perdagangan kedua negara yang bisa ditingkatkan. Untuk itu, Indonesia siap membuka perbatasan dengan Papua Nugini untuk memulihkan perdagangan lintas batas.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyambut baik peluncuran studi kelayakan untuk pembentukan perjanjian perdagangan antara kedua negara.
Selanjutnya, kedua pemimpin juga membicarakan peningkatan kerja sama dengan negara Pasifik Selatan, termasuk bidang pembangunan berkelanjutan, perubahan iklim, energi terbarukan, kelautan, manajemen, hinga penanggulangan bencana yang menjadi tantangan negara kepulauan di pasifik.
"Perhatian Indonesia terhadap negara Pasifik diwujudkan dengan diundangnya perwakilan pasifik dalam KTT (Konferensi Tingkat Tinggi) G20," kata Jokowi.