Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Papua Nugini James Marape beserta Rachael Marape di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (30/03). Dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan Indonesia akan meningkatkan kerja sama dengan Papua Nugini.
"Indonesia juga siap membuka kembali perbatasan dengan Papua Nugini," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (31/3).
Menurutnya, pembukaan perbatasan bertujuan untuk memulihkan perdagangan lintas batas dan denyut ekonomi masyarakat yang tinggal di daerah perbatasan.
Sementara, Marape mengatakan hubungan Indonesia dan Papua Nugini seperti saudara. "Hubungan Papua Nugini dan Indonesia tak bisa kami tolak karena kami di sini bukan hanya teman, tapi lebih penting saudara laki-laki dan perempuan," kata Marape.
Menurutnya, Indonesia dan Papua Nugini telah menjalin hubungan baik sejak 1976. RI juga dinilai selalu hadir pada berbagai peristiwa, seperti saat krisis finansial hingga krisis Covid-19 di Papua Nugini.
"Bantuan tangan dari Indonesia datang ke Papua Nugini," ujar dia.
Ia pun berharap Jokowi bisa mengunjungi Port Moresby pada tahun depan. Dengan demikian, kedua negara akan mempunyai pertemuan bilateral tahunan.
Marape mengatakan, Indonesia dan Papua Nugini sudah bertahun-tahun tidak menggelar pertemuan rutin. Adapun, pertemuan kedua negara sempat dilakukan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 2013 lalu.
"Kami senang Indonesia melihat pentingnya membangun kembali hubungan dengan Papua Nugini," katanya.
Ia juga berharap, diskusi antara kedua negara tidak hanya terkait isu perbatasan. Marape menginginkan Indonesia dan Papua Nugini bisa menggali lebih lanjut terkait kerja sama perdagangan, kesehatan, hingga pendidikan.
Pada pertemuan itu, delegasi Indonesia diwakili oleh Menteri Koordinator Bidang Polhukam Mahfud MD, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar, dan Duta Besar RI untuk Papua Nugini Andriana Supandy.
Sementara dari Papua Nugini tampak hadir Menteri Luar Negeri dan Perdagangan Internasional, Menteri BUMN, Menteri Pertahanan, dan Kepala Perwakilan Kedutaan Papua Nugini di Indonesia.