Gencatan Senjata, Pengertian, Jenis dan Contohnya

ANTARA FOTO/REUTERS/Jok Solomun
Ilustrasi, Jenderal Mohamed Hamdan Dagalo, Wakil Ketua Dewan Transisional Militer Sudan (kiri), Alhadi Idris, Ketua Front Revolusioner Sudan (tengah), Presiden Sudan Selatan Salva Kiir dan Tut Galwak, Ketua Komite Mediasi Sudan Selatan memegang dokumen kesepakatan mengenai perdamaian dan gencatan senjata saat upacara penandatanganan di Juba, Sudan Selatan.
Editor: Agung
5/4/2022, 13.18 WIB

Gencatan senjata masuk dalam bentuk-bentuk akomodasi. Gencatan senjata berkaitan dengan perang dan konflik yang terjadi dalam suatu wilayah. Contoh gencatan senjata yaitu konflik Israel dan Palestina.

Negara yang memiliki konflik dapat melakukan gencatan senjata. Tujuan dari gencatan senjata untuk menyelesaikan negara konflik. Sehingga kedua belah pihak bisa melakukan perundingan perdamaian hingga perjanjian antar negara.

Pengertian Gencatan Senjata

Gencatan senjata termasuk bentuk akomodasi untuk meredakan perselisihan. Dalam buku Explore Ilmu Pengetahuan Sosial Jilid 1 untuk SMP/MTs Kelas VII, akomodasi adalah proses individu atau kelompok yang awalnya bertentangan, kemudian mengatasi ketegangan.

Tujuan adanya akomodasi ini untuk mengatasi ketegangan antar kelompok atau individu. Akomodasi juga membutuhkan pihak ketiga sebagai penengah.

Dalam proses ini, pihak ketiga dapat meredakan pertentangan, mencapai kestabilan, dan kelangsungan hubungan antar kelompok. Gencatan senjata termasuk bentuk akomodasi.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gencatan senjata adalah penghentian tembak-menembak (perang).

Pengertian lain gencatan senjata adalah penangguhan permusuhan atau peperangan dalam jangka waktu tertentu. Masa penangguhan ini digunakan untuk menyelesaikan konflik antara kedua belah pihak.

Gencatan senjata dalam bahasa Inggris adalah ceasefire. Menurut Dictionary Cambridge, gencatan senjata adalah kesepakatan antara dua pasukan, bertujuan untuk menghentikan pertempuran.

Ketika pertempuran dihentikan sementara, kedua belah pihak melakukan diskusi untuk membahas perdamaian.

Dari penjelasan diatas, gencatan senjata menjadi cara meredakan konflik. Perjanjian ketika gencatan senjata menjadi mediasi atau proses perdamaian.

Contohnya dua negara berkonflik melakukan mediasi sesuai resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Jenis-jenis Gencatan Senjata

Mengutip bbc.com, gencatan senjata dibagi menjadi beberapa jenis, antara lain:

1. Truce

Truce merupakan pengaturan ad-hoc yang dibuat untuk menghentikan pertempuran. Jenis gencatan senjata ini tidak membutuhkan pertemuan formal. Pasalnya, truce bisa terjadi akibat kelelahan akibat pertempuran panjang sehingga para pihak yang terlibat menghentikan sementara operasi militer.

2. Cessation of hostilities

Cessation of hostilities atau penghentian permusuhan, merupakan gencatan senjata yang lebih formal dibandingkan truce. Penghentian permusuhan berarti bahwa para pihak yang bertikai bersedia berhenti berperang untuk sementara, dan untuk menahan kekuatan mereka.

Fokus dalam menegosiasikan kesepakatan semacam ini bersifat jangka pendek, yang tujuannya untuk memungkinkan akses kemanusiaan ke kota-kota yang dilanda perang. Selain itu, penghentian permusuhan juga dimaksudkan untuk membuka jalan dilakukannya negosiasi lebih lanjut.

Bisa dikatakan, penghentian permusuhan yang diambil pihak-pihak yang bertikai sebagai langkah "wait and see".

3. Ceasefire

Ini merupakan kesepakatan yang dicapai berdasarkan negosiasi antara pihak-pihak yang berikai. Ceasefire biasanya akan disertai dengan komitmen terkait lainnya untuk mengurangi eskalasi pertempuran.

Komitmen lainnya ini dapat berbentuk penarikan pasukan, dan kemungkinan komitmen oleh pihak-pihak yang bertikai untuk memposisikan kembali pasukan mereka. Memposisikan kekuatan antar pihak yang bertikai ini dilakukan dengan beberapa cara, seperti membuat zona aman, zona demiliterisasi atau garis pemisah yang dibatasi dengan jelas.

4. Armistice

Armistice merupakan bentuk gencatan senjata, yang disertai kesepakatan formal oleh para pihak yang bertikai untuk mengakhiri permusuhan. Kesepakatan formal yang dicapai biasanya akan diikuti dengan upaya untuk merundingkan penyelesaian damai yang langgeng.

Contoh Gencatan Senjata

1. Perjanjian Roem Roen

Contoh gencatan senjata di Indonesia adalah perjanjian Roem-Royen yang melibatkan Indonesia dan Belanda. Perjanjian Roem Royen dilaksanakan pada 7 Mei 1949.

Dalam perjanjian ini, Belanda menyetujui Republik Indonesia adalah bagian dari Republik Indonesia Serikat. Kesepakatan lain dari perjanjian Roem Royen yaitu:

  • Pemimpin Indonesia yang ditawan Belanda akan dikembalikan ke Yogyakarta.
  • Kesepakatan pengembalian pemerintahan Republik Indonesia ke Yogyakarta
  • Adanya penghentian tembak-menembak antara Indonesia dan Belanda
  • Diadakan Konferensi Meja Bundar (KMB) di Den Haa, Belanda

2. Gencatan Senjata Israel Palestina

Konflik yang terjadi antar negara Palestina dan Israel terjadi selama bertahun-tahun. Bulan Mei 2021, terjadi penyerangan Israel di sekitar komplek masjid Al-Aqsa.

Selain itu sejumlah jet tempur milik Israel berada di lokasi kota Gaza. Penyerangan Israel dilakukan karena kabar Hamas ingin menguasai Gaza.

Mengutip dari hukumexpert.com, gencatan senjata menjadi kesepakatan antara Israel dan Hamas. Sebelumnya terjadi pertempuran selama 11 hari.

Negara Mesir menawarkan gencatan senjata antara Israel dan Palestina. Kemudian kedua negara tersebut sepakat untuk melakukan gencatan senjata selama berhari-hari.

Kelompok militan dari Palestina (Hamas) menyetujui perjanjian gencatan senjata dengan Israel. Ada dua syarat yang harus dipenuhi Israel yaitu:

Hamas meminta pasukan Israel menghentikan serangan di sekitar Masjid Al-Aqsa. Pasukan Israel juga diharuskan menghormati situs bersejarah tersebut.
Pasukan Israel harus menghentikan evakuasi paksa warga Palestina lingkungan Sheikh Jarrah.

Menurut laporan Reuters, tanggal 21 Mei 2021 pukul 02.00 WIB, masyarakat di jalur Gaza mengucapkan rasa syukur pada Tuhan dan merayakan gencatan senjata.