Kasus Covid-19 di Jawa-Bali Naik, Rasio Positif di Jakarta Meningkat

ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Petugas medis melakukan tes usap PCR kepada seorang warga di Laboratorium Genomik Solidaritas Indonesia, Cilandak, Jakarta, Selasa (15/3/2022).
12/4/2022, 20.03 WIB

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mewaspadai tren peningkatan kasus baru Covid-19 di Jawa-Bali. Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, peningkatan proporsi kasus di wilayah tersebut mulai terjadi.

Ia mencatat, peningkatan kasus corona di Jawa-Bali pada 10 April sebanyak 169 kasus. Meski begitu, kasus baru tersebut masih jauh dibandingkan puncak kasus corona pada 23 Januari lalu.

"Beberapa hari ini terjadi peningkatan proporsi kasus baru di Jawa-Bali," kata Nadia dalam konferensi pers daring, Selasa (12/4). 

Nadia mengatakan, peningkatan kasus baru juga kemungkinan masih berlanjut di luar Jawa-Bali dalam beberapa minggu ke depan. Kemenkes juga mewaspadai lima provinsi yang mengalami peningkatan angka rasio positif Polymerase Chain Reaction (PCR) yakni DKI Jakarta, Kalimantan Utara, Jawa Tengah, Bangka Belitung, dan Bali.

Ini lantaran peningkatan rasio positif bakal mendorong risiko laju penularan corona yang lebih tinggi. Namun, ia memastikan peningkatan rasio postif PCR masih berada pada batas yang wajar.

Untuk DKI Jakarta dan Jawa Tengah, rasio positif masih di bawah 0,1%. "Tapi kalau lihat angka ini, kita harus waspada," katanya.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika