Pemerintah menyiapkan anggaran persiapan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 untuk belanja tahun depan sebesar Rp 19,5 triliun. Belanja untuk kebutuhan Pemilu ini menjadi salah satu dari tujuh alokasi prioritas nasional 2023.
"Penyusunan belanja kementerian dan lembaga 2023 diarahkan untuk penuntasan infrastruktur dan konektivitas, mendukung tahapan Pemilu 2024, pembangunan ibu kota negara dukungan terhadap major project utama," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/ Kepala Bappenas Suharso Monoarfa dalam Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat 2022, Kamis (21/4).
Adapun belanja untuk persiapan Pemilu tahun depan termasuk dalam alokasi prioritas ketujuh pemerintah, yakni memperkuat stabilitas politik, hukum, pertahanan dan keamanan (Polhukhankam) dan transformasi pelayanan publik. Pemerintah mengalokasi Rp 62 triliun untuk belanja prioritas nasional ini.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengatakan perkiraan total anggaran untuk Pemilu 2024 mencapai Rp 110,4 triliun. Jumlah anggaran tersebut melonjak dari Pemilu 2019 hanya mencapai Rp 25,5 triliun.
Perkiraan anggaran Pemilu 2024 tersebut bakal naik hampir 25 kali lipat dibandingkan Pemilu 2004 yang tercatat Rp 4,45 triliun. Anggaran pada Pemilu 2009 kemudian naik menjadi Rp 8,5 triliun. Kemudian, anggaran Pemilu 2014 dan 2019 masing-masing mencapai Rp 15,62 triliun dan Rp 25,59 triliun.
Selain untuk kebutuhan Pemilu, Suharso menyebut terdapat enam alokasi prioritas nasional lainnya untuk tahun depan. Prioritas pertama, yakni alokasi untuk memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan berkualitas dan berkeadilan sebesar Rp 28,7 triliun.
Prioritas kedua dengan anggaran Rp 39,2 triliun yakni untuk pengembangan wilayah dalam rangka mengurangi kesenjangan dan menjamin pemerataan. Prioritas ketiga sebesar Rp 223,8 triliun.
"Prioritas ketiga ini pada penekanan pada bantuan sosial, pemerataan pendidikan berkualitas, akses dan mutu kesehatan, pendidikan keterampilan dan vokasi," kata Suharso.
Prioritas keempat yakni revolusi mental dan pembangunan kebudayaan dengan alokasi Rp 5,6 triliun. Prioritas kelima yakni penguatan infrastruktur terutama infrastruktur dasar, konektivitas dan sumber daya air sebesar Rp 97 triliun.
Prioritas keenam yakni membangun lingkungan hidup, meningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim yang dialokasikan Rp 11 triliun.